Ikatan Kimia I Secara Umum

         Blog KoKim - Pada ikatan kimia pertama ini yang akan dibahas adalah ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Karena selain gas mulia di alam unsur-unsur tidak selalu berada sebagai unsur bebas (sebagai atom tunggal), tetapi kebanyakan bergabung dengan atom unsur lain. Tahun 1916 G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai 2 elektron valensi; unsur-unsur gas mulia mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom-atom unsur cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Jika atom berusaha memiliki 8 elektron valensi, atom disebut mengikuti aturan oktet. Unsur-unsur dengan nomor atom kecil (seperti H dan Li) berusaha mempunyai electron valensi 2 seperti He disebut mengikuti aturan duplet.

Cara yang diambil unsur supaya dapat mengikuti gas mulia, yaitu:
1. Perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (serah terima elektron).
       Atom yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron akan berubah menjadi ion negatif, sehingga terjadilah gaya elektrostatik atau tarik-menarik antara kedua ion yang berbeda muatan. Ikatan ini disebut ikatan ion.

2. Pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom sehingga terbentuk ikatan kovalen.
Selain itu, dikenal juga adanya ikatan lain yaitu:
a. Ikatan logam,
b. Ikatan hidrogen,
c. Ikatan Van der Waals.

Namun ikatan hidrogen dan ikatan van der waals akan dibahas di bab ikatan kimia II.

Untuk mempelajari Ikatan Kimia I Secara Umum, langsung saja ikuti link berikut yang membahas tiga ikatan kimia saja yaitu :
i). ikatan ion,
ii). ikatan kovalen,
iii). ikatan logam.

       Demikian penjabaran mengenai Ikatan Kimia I Secara Umum yang akan kita pelajari dan harus kita kuasai. Semoga bermanfaat, dan selamat mengikuti link di atas untuk mempelajari ikatan kimia I.

Contoh Soal Berkaitan SPU dan Pembahasannya

         Blog KoKim - Setelah mempelajari beberapa materi yang terkait dengan sistem periodik unsur (SPU) yaitu materi "Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU)", "Konfigurasi Elektron pada SPU", dan "Mengenal Tabel Periodik Unsur Modern", kita lanjutkan dengan mempelajari beberapa contoh soal berkaitan SPU dan pembahasannya. Harapannya yaitu pengetahuan konsep tentang SPU akan lebih mendalam jika langsung dibarengin dengan pemahaman contoh soalnya. Langsung saja kita pelajari contoh soalnya berikut ini.

Contoh Soal
1). a. jelaskan kelebihan pengelompokan unsur yang dikemukakakn oleh Mendeleyev.
b. jelaskan kelemahan-kelemahan yang diketahui dari model atom Mendelayev.
Pembahasan :
a). Kelebihan unsur yang dikemukakakn oleh Mendeleyev yaitu :
i). Dapat meramalkan tempat kosong untuk unsur yang belum ditemukan (diberi tanda ?).
Contoh : Unsur Eka-silikon (Germanium-Ge) berada di antara Si dan Sn.
ii). Menyajikan data massa atom yang lebih akurat, seperti Be dan U.
iii). Periode 4 dan 5 mirip dengan sistem periodik modern.
Contoh : K dan Cu sama-sama berada di periode 4 golongan I. Dalam sistem periodik modern K digolongan IA dan Cu di golongan IB.
iv). Penempatan gas mulia yang baru ditemukan tahun 1890 - 1900 tidak menyebabkan perubahan susunan sistem periodik Mendeleyev.

b). Kelemahannya yaitu adanya penempatan unsur yang tidak sesuai dengan keanikkan massa atom. Contoh : $^{127}$I dan $^{128}$Te. Karena sifatnya, Mendeleyev terpaksa menempatkan Te lebih dulu daripada I. Dalam sistem periodik modern yang berdasarkan kenaikkan nomor atom Te (Z = 52) lebih dulu dari I (Z = 53).

2). a. bagaimana hukum periodik modern dari Moseley? Jelaskan!
b. apakah yang dimaksud dengan golongan dan periode dalam sistem periodik modern?
Pembahasan
a). Tahun 1913 Henry Moseley menemukan bahwa urutan kenaikan nomor atom sama dengan urutan kenaikan massa atom. Hasil ini diperoleh berdasarkan pengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikkan nomor atom adalah sistem periodik modern dan kemudian sering disebut tabel periodik unsur. Di dalam sistem periodik modern ditemukan keteraturan pengulangan sifat dalam periode (baris) dan kemiripan sifat dalam golongan (kolom).

b). Golongan adalah unsur-unsur yang memiliki kesamaan jumlah elektron valensi yang disususn dalam satu lajur vertikal.
Periode adalah lajur horizontal pada sistem periodik modern yang terdiri dari tujuh lajur. Dinamakan periode karena sifat-sifat yang dimiliki unsur-unsur dalam satu periode berulang secara periodik.

3). a. berdasarkan konfigurasi elektron unsur-unsur di bawah ini, tentukan letak unsur dalam periodik unsur.
       1) $_{12}$Z        2) $_{16}$X        3) $_{20}$Y
b. apakah perbedaan energi ionisasi dan afinitas elektron?
c. prediksikan urutan unsur-unsur diatas berdasarkan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan sifat elektronegatifitasnya dari yang terkecil.
Pembahasan :
a). pengelompokkannya :
$_{12}$Z = 2, 8, 2 jadi golongan IIA periode 3.
$_{16}$X = 2, 8, 6 jadi golongan VIA periode 3.
$_{20}$Y = 2, 8, 8, 2 jadi golongan IIA periode 4.

b). Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan oleh atom netral dalam keadaan gas untuk melepaskan satu buah elektron pada kulit terluarnya.
Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh atom netral dalam keadaan gas untuk menerima satu buah elektron.

c). Jari-jari atom = semakin kecil golongan jari-jari atom semakin besar, semakin besar periode jari-jari atom semakin besar. Jadi urutan dari yang terkecil adalah $_{16}$X, $_{12}$Z, $_{20}$Y
Energy ionisasi, afinitas electron dan keelektronegatifan, semakin kecil periode dan semakin besar golongan. Jadi urutannya dari yang terkecil adalah: $_{20}$Y, $_{12}$Z, $_{16}$X

4. Urutkan unsur-unsur $_7$N; $_9$F; $_{12}$Mg; dan $_{15}$P menurut kenaikkan jari-jari atomnya!
Pembahasan :
$_7$N = 2, 5 jadi golongan VA periode 2.
$_9$F = 2, 7 jadi golongan VIIA periode 2.
$_{12}$Mg = 2, 8, 2 jadi golongan IIA periode 3.
$_{15}$P = 2, 8, 5 jadi golongan VA periode 3.
Jari-jari atom meningkat dari kanan ke kiri, dan dari atas ke bawah. Itu tandanya semakin kecil golongan dan semakin besar periode, maka jari-jari atom semakin besar.
Jadi, urutan berdasarkan kenaikan jari-jari atom adalah: $_9$F, $_7$N, $_{15}$P, $_{12}$Mg

5. Apakah yang menjadi dasar penyusunaan sistem periodik unsur modern?
Pembahasan :
Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur horizontal, yang selanjutnya disebut periode, disusun menurut kenaikan nomor atom, sedangkan lajur vertikal, yang selanjutnya disebut golongan, disusun menurut kemiripan sifat.

       Demikian beberapa Contoh Soal Berkaitan SPU dan Pembahasannya . Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Mengenal Tabel Periodik Unsur Modern

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan berbicara tentang Mengenal Tabel Periodik Unsur Modern. Tabel periodik modern terdiri atas lajur horizontal yang disebut periode, dan lajur vertikal yang disebut golongan.

1. Golongan
       Golongan adalah unsur-unsur yang memiliki kesamaan jumlah elektron valensi yang disususn dalam satu lajur vertikal. Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan tersebut memiliki kesamaan sifat fisika dan sifat kimia. Tabel periodik Modern mempunyai 8 golongan utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B). golongan-golongan tersebut dinamai sesuai nomor kelompoknya, seperti IA, IIA, IB dan seterusnya. Bahkan golongan utama memiliki nama khusus, misalnya golongan IA dinamai golongan alkali, IIA golongan alkali tanah, IIIA golongan Alumunium, IVA golongan karbon, VA golongan Nitrogen, VIA golongan khalkogen, VIIA golongan halogen dan VIIIA golongan gas mulia.

       Semua golongan transisi merupakan unsur logam sehingga biasa disebut logam-logam transisi. Pada golongan transisi terdapat golongan unsur-unsur transisis dalam. Golongan transisi dalam memiliki 14 unsur lantanida (terletak setelah unsur lantanium) dan 14 unsur aktinida (terletak setelah unsur aktinium).

2. Periode
       Periode adalah lajur horizontal pada sistem periodik modern yang terdiri dari tujuh lajur. Dinamakan periode karena sifat-sifat yang dimiliki unsur-unsur dalam satu periode berulang secara periodik. Unsur-unsur yang memiliki jumlah kulit yang sama disususn dalam satu periode. Jumlah unsur tiap periode berbeda yaitu:
1. Periode 1 terdiri dari 2 unsur yaitu hydrogen dan helium.
2. Periode 2 terdiri dari 8 unsur
3. Periode 3 terdiri dari 8 unsur
4. Periode 4 terdiri dari 18 unsur
5. Periode 5 terdiri dari 18 unsur
6. Periode 6 terdiri dari 32 unsur
7. Periode 7 masih belum lengkap unsur-unsurnya, namun saat ini terdiri atas 29 unsur.

       Dalam periodik unsur, unsur transisi diletakkan pada periode 6 dan 7 agar maksimal terdiri atas 18 unsur. Untuk memepermudah perhatikan contoh berikut ini:
$_{11}$Na = 2 8 1 (maka Na termasuk golongan IA, periode 3)

       Golongan merupakan angka kulit terluar yaitu satu, sedangkan periode adalah banyaknya kulit pada unsur tersebut yaitu 3, dimana kulit pertama adalah 2, kulit kedua adalah 8 dan kulit ketiga adalah 1.

3. Sifat-sifat Periodik Unsur
       Sifat-sifat periodik unsur meliputi: jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan.

a. Jari-jari atom
       Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan kulit terluar suatu atom. Dalam satu golongan jari-jari atom dari atas ke bawah akan semakin besar. Hal ini disebabkan jumlah kulit atomnya semakin ke bawah semakin besar, sehingga jarak dari inti ke kulit terluarnnya juga akan semakin besar.

       Dalam satu periode, jari-jari atom dari kiri ke kanan semakin kecil. Hal ini disebabkan karena dalam satu periode jumlah kulitnya sama, namun jumlah elektron valensinya semakin banyak. Sehingga gaya tarik-menarik proton dan elektronnya semakin kuat dan menyebabkan jarak inti atom ke kulit terluarnya semakin kecil. Untuk memperjelas perhatikan tabel jari-jari atom beberapa unsur di bawah ini (dalam satuan angstrom):

b. Energi ionisasi
       Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan oleh atom netral dalam keadaan gas untuk melepaskan satu buah elektron pada kulit terluarnya.

       Dalam satu golongan energi ionisasi unsur dari atas ke bawah semakin kecil. Hal ini dipengaruhi oleh jari-jari atom, karena semakin ke bawah jari-jari atom semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik menarik antara proton pada initi atom dan elektron pada kulit terluar semakin lemah, sehingga energi ionisasinya juga semakin kecil.

       Dalam satu periode energi ionisasi unsur dari kiri ke kanan semakin besar. Hal ini juga dipengaruhi oleh jari-jari atom yang semakin ke kanan semakin kecil, sehingga gaya tarik menarik proton pada inti atom dan elektron padakulit terluarnya semakin besar. Gaya tarik menarik yang semakin besar atau kuat menyebabkan elektron pada kulit terluar sulit dilepaskan. Sehingga energi ionisasinya semakin besar.

Berikut adalah tabel energi ionisasi beberapa unsur (dalam satuan kkal/mol):

c. Afinitas elektron
       Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh atom netral dalam keadaan gas untuk menerima satu buah elektron. Karena suatu unsur dapat membentuk ion positif (melepaskan elektron) dan ion negatif (menerima elektron). Proses penerimaan elektron akan melepaskan energi.

       Dalam satu golongan, afinitas elektron unsur dari atas ke bawah semakin positif . Hal ini menyebabkan suatu unsur sulit untuk menerima elektron.

       Dalam satu periode, afinitas elektron unsur dari kiri ke kanan semakin negatif, yang menyebabkan suatu unsur mudah menerima elektron.

Perhatikan tabel afinitas elektro beberapa unsur berikut (dalam satuan kj/mol):

d. Keelektronegatifan
       Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik suatu pasangan elektron dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan dinyatakan dalam skala Pauling, dimana harga keelektronegatifan yang terbesar diberi skala 4.0, sedangakan yang terkecil diberi skala 0.7. Dalam satu periode, keelektronegatifan suatu unsur dari kiri ke kanan semakin besar. Hal ini disebabkan karena sifta logamnya semakin menurun. Sedangkan dalam satu golongan, keelektronegatifan suatu unsur dari atas ke bawah semakin kecil.

Perhatikan tabel keelektronegatifan beberapa unsur berdasarkan Skala Pauling berikut ini:

e. Sifat Logam
       Secara kimia, sifat logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan melepas elektron membentuk ion positif. Jadi, sifat logam tergantung pada energi ionisasi. Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsure-unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron (memiliki keelektronegatifan yang besar).

       Sesuai dengan kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat logam-nonlogam dalam periodik unsur adalah:
1) Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah.
2) Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang.

       Jadi, unsur-unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah sistem periodik unsur, sedangkan unsur-unsur nonlogam terletak pada bagian kanan-atas. Batas logam dan nonlogam pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal, sehingga unsur-unsur di sekitar daerah perbatasan antara logam dan nonlogam itu mempunyai sifat logam sekaligus sifat nonlogam. Unsur-unsur itu disebut unsur metaloid. Contohnya adalah boron dan silikon.

       Selain itu, sifat logam juga berhubungan dengan kereaktifan suatu unsur. Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik unsur makin ke bawah semakin reaktif (makin mudah bereaksi) karena semakin mudah melepaskan elektron. Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi) karena semakin sukar menangkap elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali) dan unsur nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen).


       Untuk memudahkannya, dibawah ini disajikan peningkatan sifat-sifat periodik unsur searah dengan tanda panah.

       Demikian pembahasan materi Mengenal Tabel Periodik Unsur Modern. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasannya. Untuk lebih mantaf, silahkan juga baca contoh-contoh soal yang berkaitan dengan sistem periodik unsur modern.

Konfigurasi Elektron pada SPU

         Blog KoKim - Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron-elektron dalam kulit-kulit atau subkulit-subkulit. Konfigurasi elektron berfungsi untuk memudahkan dalam penentuan periode dan golongan, khususnya golongan utama (A). Pada artikel ini kita akan membahas Konfigurasi Elektron pada SPU (Sistem Periodik Unsur) beserta contohnya.

         Pengisian elektron dimulai dari tingkat energi (kulit) yang paling rendah yaitu kulit K. Tiap kulit maksimum mampu menampung $2n^2$ elektron, $n$ adalah nomor kulit.
Kulit K ($n = 1$) maksimum menampung elektron $2 \times 1^2 = 2$.
Kulit L ($n = 2$) maksimum menampung elektron $2 \times 2^2 = 8$.
Kulit M ($n = 3$) maksimum menampung elektron $2 \times 3^2 = 18$.
Kulit N ($n = 4$) maksimum menampung elektron $2 \times 4^2 = 32$.
dan seterusnya.

Contoh:
*). $_3$Li
- Kulit K maksimum 2 elektron
- Kulit L sisanya 1
- Distribusinya: 2, 1

*). $_{20}$Ca
- Kulit K maksimum 2 elektron.
- Kulit L maksimum 8 elektron.
- Kulit M diisi 8 elektron.
pengisian kulit M diperoleh dari : Jumlah elektron sisa = 20 - (2 + 8) = 10 merupakan jumlah antara 8 (jumlah maksimum kulit L) dan 18 (jumlah maksimum kulit M) maka diisikan 8 elektron.
- Kulit N sisanya 2 elektron.
- Distribusinya: 2, 8, 8, 2

*). $_{56}$Ba
- Kulit K maksimum 2 elektron.
- Kulit L maksimum 8 elektron.
- Kulit M maksimum 18 elektron.
- Kulit N diisi 18 elektron.
pengisian kulit N diperoleh dari : Jumlah elektron sisa = 56 - (2 + 8 + 18) = 28, merupakan jumlah antara 18 (jumlah maksimum kulit M) dan 32 (jumlah maksimum kulit N), maka diisikan 18 elektron.
- Kulit O diisi 8 elektron. (Seperti pada kulit M konfigurasi Ca).
- Kulit P sisanya 2 elektron.
- Distribusinya: 2, 8, 18, 18, 8, 2

1. Konfigurasi elektron pada kation dan anion
       Kation adalah ion positif, terjadi kalau atom unsur melepas elektron. Berikut ini adalah tabel contoh-contoh konfigurasi elektron pada kation.

       Sedangkan anion adalah ion negatif, terjadi jika atom netral menangkap elektron. Berikut ini adalah tabel contoh-contoh konfigurasi elektron pada anion.

2. Elektron valensi
       Elektron valensi adalah banyaknya elektron pada kulit terluar suatu atom unsur. Penentuan elektron valensi suatu unsur dapat dilihat pada tabel berikut ini.

3. Penentuan Golongan A dan periode
       Penentuan golongan A unsur dalam Tabel Periodik dapat dilakukan dengan cara menetapkan elektron valensi. Sedangkan penentuan periode dilakukan dengan cara menetapkan jumlah kulit yang sudah terisi elektron atau mencari nomor kulit ($n$) terbesar yang terisi elektron atau kulit terluarnya.
Berikut tabel contoh penentuan golongan dan periode:

       Demikian pembahasan materi Konfigurasi Elektron pada SPU dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan sistem periodik unsur yaitu Mengenal Tabel Periodik Unsur Modern.

Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU)

         Blog KoKim - Untuk mengenali unsur-unsur yang ada di alam, para Ilmuwan berusaha mengelompokkannya agar mudah dikenali dan dipelajari. Pengelompokan unsur dilakukan antara lain berdasarkan perbedaan wujud suhu kamar, yaitu padat,cair dan gas. Misalnya, besi (Fe) berwujud padat, air berwujud cair dan uap air berwujud gas. Selain wujud unsur, pengelompokan juga didasarkan pada sifat dan massa unsur, sehingga unsur-unsur dapat disusun dalam tabel yang disebut dengan tabel periodik. Dengan mengguankan tabel periodik dapat diketahui sifat unsur dalam satu golongan dan satu periode. Pengelompokan unsur-unsur dalam suatu tabel dengan berbagai sifat yang ada biasanya dinamakan sistem periodik unsur. Pada artikel ini kita akan membahas Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU) dari awal sampai yang terbaru yang kita gunakan.

1. Pengelompokan unsur berdasarkan sifat logam dan non-logam
         Pada awalnya, para ilmuwan mengolompokkan unsur-unsur secara sederhana yaitu berdasarkan perbedaan sifat fisisnya. Misalnya, dengan cara melihat kemampuan suatu unsur dalam menghantarkan panas atau listrik. Berikut tabel perbedaan sifat-sifat fisis unsur logam dan non-logam.
         Ternyata, selain unsur logam dan non-logam masih ditemukan beberapa unsur metaloid (unsur yang mempunyai sifat logam dan sifat non-logam), misalnya unsur Silikon, Antimon dan Arsen. Unsur metalloid secara fisik memiliki bentuk logam, tetapi warna gelapnya berbeda jika dibandingkan dengan unsur logam. Sehingga penggolongan unsur berdasarkan sifat logam dan non-logam masih memiliki kelemahan.

2. Pengelompokan unsur berdasarkan Hukum Triade Doubereiner
         J.W. Doubereiner melakukan pengelompokan unsur untuk pertama kali berdasarka perbedaan massa atom. Ia mengemukakan bahwa setiap golongan terdiri atas tiga unsur, massa atom unsur ditengahnya besarnya sama atau mendekati rata-rata massa atom unsur pertama dan ketiga. Oleh karena itu, penemuan Doubereiner dikenal dengan Hukum Triade.
Contoh:
Pada contoh 1,2 dan 3 terlihat bahwa rata-rata massa atom unsur pertama dan ketiga mendekati massa atom unsur kedua. Karena sifat inilah unsur-unsur tersebut dikelompokkan dalam satu kelompok yang disebut Triade.

3. Pengelompokan unsur berdasarkan Hukum Oktaf Newlands
         Karena tidak semua unsur memenuhi hukum Triade, para Ilmuwan terus mencoba untuk menemukan metode lain dalam pengelompokan unsur. Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newlands seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris, menyusun suatu tabel berdasarkan kenaikan massa atomnya. Tabel ini menunjukkan kemiripan sifat yang berulang setiap delapan unsur. Jadi, unsur yang kedelapan memiliki kemiripan sifat dengan unsur pertama. Sedangkan unsur kedua memiliki kemiripan dengan unsur kesembilan, begitu seterusnya. Susunan unsur-unsur tersebut dikenal sebagai Hukum Oktaf Newlands.

Berikut tabel penggolongan unsur-unsur berdasarkan hukum oktaf:

4. Tabel Periodik Mendeleyev
         Pada tahun 1869, Ilmuwan dari Jerman, Julius Lothar Meyer dan Dmitry Mendeleyev dari Rusia, mengembangkan Hukum Oktaf Newlands yang berkaitan dengan pengulangan sifat unsur secara periodik. Penggolongan unsur menurut Mendeleyev masih berdasarkan sifat-sifat kimia unsur. Unsur-unsur dengan sifat mirip diletakkan dalam satu kolom yang disebut Golongan. Selain berdasarkan kemiripan sifat, Mendeleyev juga menentukan urutan unsur berdasarkan kenaikan massa atom.

         Mendeleyev berpendapat bahwa urutan unsur berdasarkan kemiripan sifat lebih utama daripada kenaikan massa atomnya. Dengan demikian, tabel periodik Mendeleyev memiliki kelemahan, yaitu unsur yang memiliki massa atom yang lebih besar terletak sebelum unsur yang memiliki massa atom lebih kecil.

Berikut adalah Tabel Peridik Mendeleyev:

5. Tabel Periodik Modern
         Meskipun tabel periodik memiliki kelemahan, namun sistem periodiknya lebih baik dibandingkan penggolongan unsur-unsur menurut Doubereiner dan Newlands. Selanjutnya, Ilmuwan berkebangsaan Inggris Henry Moseley, menyempurnakan sistem periodik Mendeleyev. Pada tahun 1941, Moseley menyelidiki secara sistematis spectrum sinar X dan mengetahui hubungan antara panjang gelombang sinar X dengan nomor atomnya.

         Dari hasil penyelidikannya, Moseley memodifikasi tabel periodik Mendeleyev dan menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Tabel periodik inilah yang kita pakai hingga sekarang yang disebut Tabel Periodik Modern. Hasil penyusunan sistem periodik Modern oleh Moseley dapat dilihat pada tabel berikut:

       Demikian pembahasan tentang Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU). Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan sistem periodik unsur yaitu konfigurasi elektron.

Contoh Soal Struktur Atom 1 dan Pembahasannya

         Blog KoKim - Setelah teman-teman mempelajari materi Struktur Atom 1 yang terdiri dari beberapa sub-bab yaitu : "Perkembangan Teori Atom" , "Partikel Dasar Penyusun Atom dan Lambang Atom", "Pengertian Isotop, Isobar, dan Isoton", dan "Konfigurasi Elektron dan Massa Atom Relatif", sudah saatnya kita lebih memperdalam teori yang ada dengan melihat contoh-contoh soalnya langsung. Maka dari itu, pada artikel ini khusus kita membahas Contoh Soal Struktur Atom 1 dan Pembahasannya guna melengkapi dan meningkatkan pemahaman kita tentang teori struktur atom 1. Berikut contoh soal dan pembahasannya.

1). Tentukan nomor atom, nomor massa, elektron, proton dan neutron dari $_{11}^{23}$Na ?
Pembahasan :
Lambang atom di atas menunjukkan :
Na = lambang unsur Natrium
11 = nomor atom (menunjukkan jumlah elektron)
23 = nomor massa atom (jumlah proton dan neutron).
Pada atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah elektron.
Jadi, pada atom natrium terdapat :
elektron ($e$) = 11,
proton ($p$) = 11,
netron ($n$) = A - Z = 23 - 11 = 12.

2. Sebutkan nama penemu proton, neutron dan elektron! Serta sebutkan massanya dalam satuan gram dan sma.
Pembahasan :

3. Ion kalium mengandung 19 proton, 18 elektron, dan 20 neutron. Bagaimana lambang ion kalium tersebut?
Pembahasan :
Ion Kalium mengandung 19 proton. Oleh karena ion Kalium mengandung 18 elektron, berarti atom Kalium melepas 1 elektron (berarti kelebihan 1 proton). Lambang ion Kalium adalah K$^+$ .

4. Hitung massa atom relatif Fe jika diketahui massa Fe = 55,874!
Pembahasan :
$ \begin{align} \text{A}_r \, \text{ unsur Fe } & = \frac{\text{massa 1 atom unsur Fe}}{\frac{1}{12} \, \text{ massa atom } \, ^{12}\text{C}} \\ & = \frac{55,874}{\frac{1}{12} \times 12 } \\ & = 55,874 \\ & = 56 \, \, \, \, \, \text{(dibulatkan)} \end{align} $

5. Di alam terdapat isotop tembaga dengan kelimpahan masing-masing 69,2% Cu yang memiliki massa 62,930 sma dan 30,8% Cu yang memiliki massa 64,928 sma. Tentukan massa atom relatif dari tembaga!
Pembahasan :
Ar Cu = $ (62,930 \times 69,2 \%) + (64,928 \times 30,8 \%) = 65,545 $

6. Tentukan Mr dari karbon dioksida!
Pembahasan :
Ar = massa atom relatif untuk satu atom saja.
Mr = massa atom relatif untuk beberapa atom (bisa senyawa atau molekul).
Rumus karbon dioksida = CO$_2$
Dijabarkan : CO$_2$ = $^{12}$C + $^{16}$O + $^{16}$O
Molekul CO$_2$ terdiri dari 1 atom C dan 2 aatom O
Ar C = 12 dan Ar O = 16 .
Mr CO$_2$ = $(1 \times 12) + (2 \times 16) = 44 $

7. Jelaskan teori atom yang diungkapkan oleh Dalton!
Pembahasan :
John Dalton pada tahun 1808 mengungkapkan sebagai berikut :
a). semua materi mempunyai bagian terkecil yang disebut atom.
b). atom tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
c). atom-atom suatu unsur sama dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain.
d). pada pembentukan senyawa terjadi ikatan antara penyusun senyawa tersebut.
e). aatom-atom bergabung dengan perbandingan yang sederhana.

8. Jelaskan kelemahan teori atom Rutherford!
Pembahasan :
Model atom Rutherford ada kekurangannya yaitu, jika elektron-elekrton terus mengelilingi inti akhirnya akan kehilangan energi dan kemungkinan dapat menumbuk inti.

9. Oksigen di alam terdiri dari tiga isotop dengan kelimpahan sebagai berikut:
Hitunglah massa atom rata-rata (Ar) dari unsur oksigen ini!
Pembahasan :
Ar = $ \begin{align} \frac{ (99,76 \times 16) + (0,04 \times 17) + (0,20 \times 18)}{100} = 15,999 \end{align} $
dibulatkan menjadi Ar = 16.

10. Tentukan massa Molekul Relatif H$_2$SO$_4$ bila diketahui Ar H = 1, Ar S = 32, Ar O = 16!
Pembahasan :
$ \begin{align} Mr \, H_2SO_4 & = ( 2 \times Ar \, H) + ( 1 \times Ar \, S) + (4 \times Ar \, O) \\ & = ( 2 \times 1) + ( 1 \times 32) + (4 \times 16) \\ & = 98 \end{align} $

       Demikian Contoh Soal Struktur Atom 1 dan Pembahasannya . Semoga bisa membantu teman-teman untuk semakin memantapkan penguasaan terhadap materi struktur atom 1.

Konfigurasi Elektron dan Massa Atom Relatif

         Blog KoKim - Artikel berikutnya yang kita pelajari terkait dengan struktur atom 1 yaitu materi Konfigurasi Elektron dan Massa Atom Relatif. Pembahasannya kita bagi menjadi dua bagian yaitu konfigurasi elektron sendri dan massa atom relatif sendiri. Langsung saja kita simak materi Konfigurasi Elektron dan Massa Atom Relatif berikut ini.

Konfigurasi Elektron
       Konfigurasi elektron menggambarkan penyebaran atau susunan elektron dalam atom.

Pengisian elektron pada kulit-kulit atom memenuhi aturan-aturan tertentu, yaitu:
a). Jumlah maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus $2n^2$, dengan $n $ = nomor kulit
Kulit K ($n = 1$) maksimum $2 . 1^2$ = 2 elektron
Kulit L ($n = 2$) maksimum $2 . 2^2$ = 8 elektron
Kulit M ($n = 3$) maksimum $2 . 3^2$ = 18 elektron
Kulit N ($n = 4$) maksimum $2 . 4^2$ = 32 elektron, dan seterusnya.
b). Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8. Contoh konfigurasi elektron:
$_{11}$Na : 2 8 1
$_{20}$Ca : 2 8 8 2
$_{35}$Br : 2 8 18 7
Jumlah elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Jadi, elektron valensi untuk atom Na adalah 1, elektron valensi atom Ca adalah 2, dan elektron valensi atom Br adalah 7.

Massa Atom Relatif
       Massa atom relatif yaitu bilangan yang menyatakan perbandingan massa atom unsur tersebut dengan massa atom yang dijadikan standar. Mula- mula dipilih hidrogen sebagai atom standar karena merupakan atom teringan. Kemudian diganti oleh oksigen karena atom oksigen dapat bersenyawa dengan atom lain. Syarat atom yang massa atomnya dijadikan standar adalah harus atom yang stabil dan murni, maka ditetapkan atom C-12 sebagai standar. Atom C-12 memiliki massa 12 satuan massa atom (sma). 1 sma sama dengan 1/12 kali massa 1 atom C-12.

Massa atom relatif diberi lambang Ar dan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Jadi massa atom relatif suatu unsur adalah perbandingan massa satu atom unsur tersebut dengan 1/12 kali massa satu atom C-12.
1 sma = $ \frac{1}{12} \times \, $ massa atom $ \, \, _6^{12}$C.
Massa satu atom $ \, \, _6^{12}$C = $ 1,993 \times 10^{-23} \, $ g.
Sehingga, 1 sma = $ \frac{1}{12} \times 1,993 \times 10^{-23} = 1,66 \times 10^{-24} \, $ g.

       Oleh karena suatu unsur dapat tersusun atas beberapa atom yang memiliki nomor massa yang sama, maka massa unsur ditentukan dengan cara mengambil rata-rata dari massa atom setiap isotop.

       Demikian pembahasan materi Konfigurasi Elektron dan Massa Atom Relatif yang dilengkapi dengan rumus perhitungannya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan struktur atom 1 dan untuk lebih memantapkan materi yang ada, sebaiknya kita baca juga contoh-contoh soal struktur atom 1 melalui link : "Contoh Soal Struktur Atom 1 dan Pembahasannya".

Pengertian Isotop, Isobar, dan Isoton

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan mempelajari salah satu bagian materi pada struktur atom 1 yaitu Pengertian Isotop, Isobar, dan Isoton yang dilengkapi dengan contohnya dan beberapa kegunaannya. Isotop, Isobar, dan Isoton secara umum ditentukan oleh jumlah proton, nomor massa, dan jumlah neutron dari masing-masing atom-atom unsur. Proton dan neutron merupakan beberapa partikel dasar penyusun atom. Untuk mempermudah mempelajari materi Pengertian Isotop, Isobar, dan Isoton ini, sebaiknya teman-teman sebelumnya menguasai dulu tentang "Lambang atom" karena berkaitan langsung dengan jumlah proton dan neutron.

Pengertian Isotop
       Isotop adalah Atom-atom dari suatu unsur alam yang mempunyai nomor atom (jumlah proton) sama tetapi nomor massanya berbeda.

Contoh dari isotop sebagai berikut:

Isotop banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun contoh kegunaan dari Isotop adalah sebagai berikut:

Pengertian Isobar
       Isobar adalah Atom-atom dari unsur yang berbeda (nomor atom berbeda) yang mempunyai nomor massa sama.
Contoh dari isobar adalah sebagi berikut:

Pengertian Isoton
       Isoton adalah Atom-atom unsur berbeda (nomor atom berbeda) yang mempunyai jumlah neutron sama.
Contoh dari isoton adalah sebagai berikut:

Untuk mempermudah menghafal:
Isotop: atom-atom unsur yang mempunyai jumlah proton sama.
Isobar: atom-atom unsur yang mempunyai nomor massa sama.
Isoton: atom-atom unsur yang mempunyai jumlah neutron sama.

       Demikian pembahasan materi Pengertian Isotop, Isobar, dan Isoton dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan struktur atom 1 yaitu konfigurasi elektron dan massa atom relatif,  dan untuk lebih memantapkan materi yang ada, sebaiknya kita baca juga contoh-contoh soal struktur atom 1 melalui link : "Contoh Soal Struktur Atom 1 dan Pembahasannya". Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Partikel Dasar Penyusun Atom dan Lambang Atom

         Blog KoKim - Partikel dasar penyusun atom ada tiga yaitu proton ( p), neutron (n) dan elektron (e). Jadi, Massa atom = (massa p + massa n) + massa e. Massa elektron jauh lebih kecil dari pada massa proton dan massa neutron, maka massa elektron dapat diabaikan. Dengan demikian: Massa atom = massa p + massa n.

Lambang Atom
Suatu unsur dapat dilambangkan dengan:
Keterangan:
X = lambang atom
A = nomor massa
Z = nomor atom
       Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti atom (jumlah proton). Menurut Henry Moseley (1887 - 1915) jumlah muatan positif setiap unsur bersifat karakteristik, jadi unsur yang berbeda akan mempunyai nomor atom yang berbeda. Untuk jumlah muatan positif (nomor atom) diberi lambang Z. Jika atom bersifat netral, maka jumlah muatan positif (proton) dalam atom harus sama dengan jumlah muatan negatif (elektron). Jadi, nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron. Massa atom dinyatakan sebagai nomor massa dan diberi lambang A.
Jadi, nomor massa = jumlah proton + jumlah netron.

       Demikian pembahasan materi Partikel Dasar Penyusun Atom dan Lambang Atom secara ringkas. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan struktur atom yaitu materi "pengertian isotop, isobar, dan isoton pada kimia" dan untuk lebih memantapkan materi yang ada, sebaiknya kita baca juga contoh-contoh soal struktur atom 1 melalui link : "Contoh Soal Struktur Atom 1 dan Pembahasannya".

Perkembangan Teori Atom

         Blog KoKim - Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom itu dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh eksperimen yang meyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan oleh Bohr (1914).

         Pada artikel Perkembangan Teori Atom ini kita akan membahas model-model atom yang telah ditemukan oleh para kimiawan terdahulu yang terus mengalami perkembangan. Selain itu juga kita akan membahas kelemahan dan kelebihan masing-masing model atom yang telah ditemukan. Berikut langsung kita simak model-model atom dan penjelasannya masing-masing.

1. Model Atom Dalton
gambar model atomnya :
Penemu: John. Dalton
Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti bola tolak peluru.
Penjelasan :
a). Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
b). Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c). Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
d). Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Kelemahan :
Tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik, jika atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur dan tidak dapat dibagi lagi.

Kelebihan :
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom.

2. Model Atom Thomson
gambar model atomnya :
Penemu: J.J. Thomson
Model atom Thomson seperti roti kismis.
Penjelasan :
Atom adalah bola padat bermuatan positif dan di permukaannya tersebar elektron yang bermuatan negatif.

Kelemahan :
Belum dapat menerangkan bagaimana susunan muatan positif dan jumlah elektron dalam bola.

Kelebihan :
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang bermuatan positif dan negatif untuk membentuk atom netral. Juga membuktikan bahwa elektron terdapat dalam semua unsur.

3. Model Atom Rutherford
gambar model atomnya :
Penemu: Rutherford
Model atom Rutherford seperti tata surya.
Penjelasan :
Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom.

Kelemahan :
Model tersebut tidak dapat menerangkan mengapa elektron tidak pernah jatuh ke dalam inti sesuai dengan teori fisika klasik.

Kelebihan :
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan electron yang mengelilingi inti dan satu sama lain terpisah oleh ruang hampa.

4. Model Atom Niels Bohr
gambar model atomnya :
Penemu: Niels Bohr
Niels Bohr seperti bola, dengan inti atom yang dikeliling, Sejumlah elektron.
Penjelasan :
a). Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negative di dalam suatu lintasan.
b). Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi.
c). Kedudukan elektron-elektron pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit elektron.

Kelemahan :
Hanya dapat menerangkan atom-atom yang memiliki elektron tunggal seperti gas hidrogen, tetapi tidak dapat menerangkan spektrum warna dari atom-atom yang memiliki banyak elektron.

Kelebihan :
Mampu membuktikan adanya lintasan elektron untuk atom hidrogen dengan jari-jari bola: = 0,529 Angstrom = $ 0,529 \times 10^{-10} \, $ m = 1 bohr. Bohr-sommerfeld mengembangkan orbit Bohr (bola) menjadi orbital yaitu fungsi gelombang elektron atau identitas elektron sebagai gelombang yang memiliki bentuk bola (l = 0, orbital s) atau 1 bola, (l = 1,orbital p) atau 2 balon terpilin, (l = 2,orbital d) atau 3 balon terpilin, (l = 3,orbital f).

5. Model Atom Modern/ Model atom mekanika kuantum
gambar model atomnya :
Penjelasan :
Kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, tetapi hanyalah suatu kebolehjadian saja.
a. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektronelektron mengelilingi inti atom berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom, hal ini disebut dengan konsep orbital.
b. Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan mekanika gelombang dari Louis de Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep orbital sebagai suatu ruang tempat peluang elektron dapat ditemukan.
c. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.

       Demikian pembahasan materi Perkembangan Teori Atom beserta kelemahan dan kelebihannya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan struktur atom yaitu partikel dasar penyusun atom dan lambang atom dan untuk lebih memantapkan materi yang ada, sebaiknya kita baca juga contoh-contoh soal struktur atom 1 melalui link : "Contoh Soal Struktur Atom 1 dan Pembahasannya".