Tampilkan postingan dengan label isomer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label isomer. Tampilkan semua postingan

Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Ester

         Blog KoKim - Pembahasan terakhir terkait dengan senyawa ester atau alkil alkanoat adalah tentang Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Senyawa Ester. Untuk materi lain, silahkan teman-teman baca artikelnya dengan judul "tatanama senyawa ester" dan "sifat-sifat senyawa ester". Kita bagi menjadi tiga bagian pembahasan untuk artikel Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Ester ini. Langsung saja kita pelajari yang pertama submateri pembuatan senyawa ester.

Pembuatan Senyawa Ester
Ester dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu:
1). Reaksi esterifikasi.
Mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol dalam suanana asam (dalam asam sulfat pekat).
2). Mereaksikan perak karboksilat dengan alkil halida.
3). Mereaksikan anhidrida asam alkanoat dengan alkohol.
4). Mereaksikan halogen asam alkanoat dengan alkohol.

Kegunaan Senyawa Ester atau alkil alkanoat
Kegunaan ester dapat kalian jumpai dikehidupan sehari-hari. Untuk lebih memahaminya dapat kalian pelajari uraian berikut:
a. Sebagai essence pada makanan dan minuman. Beberapa ester mempunyai aroma buah-buahan seperti:
b. Beeswax, campuran ester seperti C$_{25}$H$_{51}$COO - C$_{30}$H$_{61}$, dan caurnauba wax digunakan pada cat/pelapis mobil dan mebel.
c. Lemak dan minyak merupakan ester penting yang terdapat pada makanan kita.
d. Ester-ester seperti aspirin dan metil salisilat digunakan dalam pengobatan sebagai analgesik dan antiperadangan. Metil salisilat, juga disebut minyak wintergeen, merupakan bahan utama rasa/bau wintergeen. Etil asetat digunakan sebagai penghapus cat kuku/kutek.
e. Sebagai bahan untuk membuat sabun.
f. Sebagai bahan untuk membuat mentega.
g. Lilin
Kebanyakan bahan pembuat lilin adalah campuran dari dua jenis atau lebih ester dengan zat-zat lain dan merupakan zat padat dengan titik leleh yang rendah. Jika lilin dicampur dengan pelarut tertentu dapat dengan mudah dioleskan untuk salutan pelindung, misalnya untuk membatik.

Keisomeran senyawa ester
Ester memiliki dua macam isomeri, yaitu: isomer struktur/rangka dan isomer fungsi.
1). Isomer Struktur
Isomer struktur pada ester dimulai pada ester dengan jumlah atom karbon tiga. Contoh:

2). Isomer Fungsi
Ester dan asam karboksilat merupakan isomer fungsi karena keduanya memiliki rumus molekul yang sama, yaitu C$_n$H$_{2n}$O$_2$.
Contoh:
Isomer dari C$_3$H$_6$O$_2$ adalah:

       Demikian pembahasan materi Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Ester dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa karbon pada artikel terkait di bawah ini.

Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Karboksilat

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Karboksilat. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan asam karboksilat yaitu tatanama karboksilat dan sifat-sifat karboksilat. Untuk penjelasan yang pertama, kita bahas pembuatan senyawa asam karboksilat.

Pembuatan senyawa asam karboksilat
1). Oksidasi Alkohol Primer
       Asam karboksilat biasanya diperoleh melalui oksidasi alkohol primer dengan suatu oksidator yang kuat, seperti natrium dikromat dalam asam sulfat pekat. Persamaan kimianya:
$ 3R-CH_2OH + 2Cr_2O_7^{2-} + 16H^+ \rightarrow 3R-COOH + 4Cr^{3+} + 11H_2O $
Contoh: pada pembuatan asam cuka di laboratorium

2). Hidrolisis Nitril (Sianida Organik)
       Apabila alkil sianida (nitril) dididihkan dengan katalis asam atau basa akan terbentuk asam karboksilat. Pada reaksi ini terbentuk amonia. Persamaan kimianya:
$ R-CN + 2H_2O + HCl \rightarrow R-COOH + NH_3 + HCl $

Kegunaan Senyawa Asam Karboksilat
Beberapa asam karboksilat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1). Asam format
       Asam format adalah cairan tak berwarna , berbau tajam, mudah larut dalam air, alkohol, dan eter. Dalam jumlah kecil terdapat dalam air keringat. Berbeda dengan asam karboksilat yang lain, asam format mempunyai sifat mereduksi. Asam format mereduksi perak nitrat dalam suasana larutan netral, larutan KMnO$_4$ dalam suasana basa, dan mereduksi H$_2$SO$_4$ pekat. Asam format banyak digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks.

2). Asam asetat (asam cuka)
       Asam asetat murni disebut asam asetat glasial merupakan cairan bening tak berwarna, berbau sangat tajam, membeku pada 16,6 $^\circ$C, dan membentuk kristal yang menyerupai es atau gelas. Senyawa ini digunakan sebagai asam yang terdapat dalam cuka makanan. Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka makanan sekitar 20-25 %.

3). Asam karboksilat suku tinggi dipergunakan untuk pembuatan sabun jika direaksikan dengan basa, misalnya asam stearat, asam palmitat, dan lain-lain.

       Asam metanoat atau asam asetat berbau menyengat. Dengan bertambahnya panjang rantai, bau asam karboksilat menjadi lebih tidak disukai. Contohnya, asam butirat ditemukan dalam keringat manusia yang berbau tidak sedap.

Keisomeran Senyawa Asam Karboksilat
       Senyawa asam karboksilat mempunyai isomer rangka dan isomer gugus fungsi. Isomer asam karboksilat disebabkan ada tidaknya cabang dan letak cabang, selain itu asam karboksilat juga berisomer fungsi dengan ester.
Contoh:

       Demikian pembahasan materi Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Karboksilat dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa karbon yaitu tatanama senyawa ester atau alkil alkanoat.

Kegunaan dan Keisomeran Senyawa Keton

         Blog KoKim - Setelah sebelumnya kita membahas "tatanama senyawa keton atau alkanon" dan "sifat-sifat dan pembuatan keton", pada artikel ini kita lanjutkan dengan pembahasan materi Kegunaan dan Keisomeran Senyawa Keton. Pertama kita akan bahas kegunaan senyawa keton.

Kegunaan Senyawa Keton
       Senyawa Keton yang paling banyak digunakan adalah propanon. Propanon dalam kehidupan sehari-hari dan perdagangan lebih dikenal dengan nama aseton. Kegunaan utama aseton sebagai pelarut untuk lilin, plastik, sirlak, dan pelarut selulosa asetat dalam memproduksi rayon. Aseton juga digunakan untuk pembersih pewarna kuku (kutek). Beberapa keton siklik yang berbau harum digunakan untuk membuat parfum.

Keisomeran Senyawa Keton
Keton dapat memiliki isomer kerangka, posisi, maupun fungsi.
1). Isomer kerangka
Molekul C$_6$H$_{12}$O dapat berbentuk:
2). Isomer posisi
Isomer posisi pada senyawa keton ini tergantung pada letak atau posisi gugus karboni. Contoh: Molekul C$_5$H$_{10}$O dapat berbentuk:
3). Isomer gugus fungsi
Keton mempunyai isomer gugus fungsi dengan senyawa aldehid/alkanal. Contoh: Molekul C$_4$H$_8$O dapat berbentuk:

       Demikian pembahasan materi Kegunaan dan Keisomeran Senyawa Keton dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa karbon yaitu tatanama senyawa asam karboksilat.

Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Aldehid

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Aldehid. Kita akan bagi menjadi tiga pembahasan yaitu pembuatan senyawa aldehid, kegunaan senyawa aldehid, dan yang terakhir tentang keisomeran senyawa aaldehid. Langsung saja kita simak pembahasannya berikut ini.

Pembuatan senyawa aldehid
1). Oksidasi alkohol primer
       Pada oksidasi alkohol primer ini, oksidator yang digunakan adalah senyawa KMnO$_4$ atau K$_2$Cr$_2$O$_7$ dalam suasana asam, yang kemudian dituliskan sebagai [O]. Contoh: Asetaldehida (etanal) dibuat dari etanol dengan reaksi berikut:

2). Pemecahan glikol

3). Reaksi Natrium alkanoat dengan natrium format
R - COONa + H - COONa $ \rightarrow $ R - CHO + Na$_2$CO$_3$
Panjang rantai karbonnya tetap.
4). Alkena dengan CO dan H$_2$ (dikenal dengan proses okso)
R - CH = CH$_2$ + CO + H$_2$ $ \rightarrow $ R - CH$_2$ - CH$_2$ - CHO
Panjang rantai karbon bertambah 1 atom C.

Kegunaan aldehid dalam kehidupan sehari-hari
       Aldehida digunakan untuk memproduksi resin, zat warna, dan obat-obatan. Salah satu contoh senyawa aldehida adalah formaldehid. Penggunaan terbesar formaldehid adalah sebagai pereaksi untuk penyiapan senyawa organik lain dan untuk pembuatan polimer seperti bakelit, formika, dan melmac. Formaldehid dapat mengubah sifat protein, sehingga protein tidak dapat larut dalam air dan tahan terhadap bakteri pembusuk. Alasan inilah yang menyebabkan formaldehid digunakan sebagai pengawet spesimen biologis.

       Formaldehid atau formalin juga digunakan sebagai antiseptic di rumah sakit untuk mensterilkan sarung tangan dan peralatan bedah. Akan tetapi penggunaan formaldehid sebagai antiseptic dan pengawet menurun akhir-akhir ini karena zat ini dicurigai berifat karsinogenik. Formal-dehid juga digunakan sebagai pelarut dan bahan campuran parfum.

       Contoh senyawa aldehida lainnya adalah asetaldehid. Asetaldehid merupakan cairan tidak berwarna yang sangat mudah menguap. Zat ini dibuat dengan mengoksidasi etil alkohol dengan katalis (Ag) atau oksidasi etilen dengan katalis (PtCl$_2$). Zat ini merupakan bantuan awal untuk penyiapan berbagai senyawa organik lain, seperti asam asetat, etil asetat, dan kloral. Asetaldehid dibentuk sebagai metabolit dalam fermentasi gula dan dalam detoksifikasi alkohol dalam hati.

Keisomeran senyawa aldehid
Keisomeran alkanal mulai terdapat pada butanal yang mempunyai dua isomer, yaitu butanal dan 2-metil-propanal (isobutanal).
        Isomer di atas merupakan isomer rangka. Aldehid juga mempunya isomer gugus fungsi dengan keton karena sama-sama mempunyai rumus umum yang sama yaitu C$_n$H$_{2n}$O, namun berbeda pada rumus strukturnya. Jika aldehid
,sedangkan senyawa keton
  . Senayawa keton akan dibahas pada materi selanjutnya.

       Demikian pembahasan materi Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Aldehid dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan tatanama senyawa keton.

Keisomeran dan Kegunaan Eter

         Blog KoKim - Berikut ini adalah artikel terakhir yang terkait dengan senyawa eter yaitu Keisomeran dan Kegunaan Eter . Keisomeran senyawa eter kita bahas terlebih dahulu. Eter selain berisomer dengan sesamanya, juga berisomer dengan alkohol (isomer fungsi) yang rumusnya sama yaitu C$_n$H$_{2n+2}$O.
Contoh: isomer C$_4$H$_{10}$O
Jadi senyawa C$_4$H$_{10}$O mempunyai 7 isomer.

Kegunaan Senyawa Eter
*). Eter digunakan sebagai pelarut senyawa organik, untuk obat bius pada operasi dan desinfektan (tetapi sekarang tidak digunakan lagi sebagai obat bius).
*). MTBE (metil tersier butil eter) ditambahkan ke dalam bensin untuk meningkatkan bilangan oktan.
*). Eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan sedikit larut dalam air.

       Demikian pembahasan materi Keisomeran dan Kegunaan Eter dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan tatanama senyawa aldehid/alkanal.

Keisomeran Senyawa Alkohol dan Jenisnya

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Keisomeran Senyawa Alkohol dan Jenisnya. Kita bagi menjadi dua pembahasannya yaitu keisomeran senyawa alkohol kemudian jenis-jenis senyawa alkoholnya. Untuk lebih memudahkan dalam mempelajari materi ini, sebaiknya teman-teman baca dulu materi macam-macam isomer secara umum.

Alkohol mempunyai tiga macam keisomeran sebagai berikut.
1) Keisomeran Posisi
       Keisomeran posisi, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus -OH dalam molekul alkohol. Keisomeran posisi dalam alkohol mulai terdapat pada propanol yang mempunyai dua isomer, yaitu 1-propanol dan 2-propanol.
$\begin{array}{cc} CH_3 - CH_3 - CH_2 - OH & CH_3 - CH(OH) - CH_3 \\ \text{1-propanol } & \text{2-propanol} \end{array} $

Cara menentukan jumlah isomer posisi alkohol:
a) Membuat kemungkinan kerangka atom C.
b) Menentukan kemungkinan letak gugus -OH pada posisi yang berbeda pada setiap bentuk kerangka atom C.

2) Keisomeran Optik
       Keisomeran optik berkaitan dengan sifat optik, yaitu kemampuan suatu senyawa untuk dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi. Keisomeran optik terjadi karena adanya atom C asimetrik, yaitu atom C yang terikat pada 4 gugus yang berbeda. Banyaknya isomer optik dapat dicari dengan rumus $2n$, dengan $n$ = jumlah atom C asimetrik. 2-butanol mempunyai 1 atom C asimetrik, sehingga isomer optic 2-butanol adalah:

3) Keisomeran Fungsi
       Keisomeran fungsi, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi di antara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul sama. Alkohol berisomer fungsi dengan eter (akan dipelajari pada pembahasan berikutnya).

Jenis - jenis senyawa Alkohol
       Pada pembahasan alkana di kelas X, berdasarkan posisinya dalam rumus struktur alkana, dikenal empat jenis atom C, yaitu atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuartener. Berdasarkan letak gugus fungsinya, alkohol dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1). Alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C primer(atom C yang mengikat satu atom C lainnya).
Contoh: $ CH_3 - CH_2 - OH $

2). Alkohol sekunder, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat dua atom C lainnya).
Contoh:

3). Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C tersier(atom C yang mengikat tiga atom C lainnya).
Contoh:

       Demikian pembahasan materi Keisomeran Senyawa Alkohol dan Jenisnya dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa alkohol yaitu sifat-sifat senyawa alkohol.

Macam-macam Isomer (Keisomeran)

         Blog KoKim - Kalian tentu telah mempelajari senyawa hidrokarbon alifatik seperti alkana, alkena , dan alkuna. Serta senyawa kimia karbon lainnya seperti alkohol,eter, aldehid, keton, asam karboksilat dan juga ester. Senyawa-senyawa ini dapat mengalami atau memiliki gejala isomer atau keisomeran. Senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama disebut isomer. Keisomeran terjadi karena perbedaan struktur rangka, macam, dan posisi gugus fungsional atau struktur ruang senyawa tersebut. Pada artikel ini kita akan membahas materi Macam-macam Isomer (Keisomeran).

Pengertian Isomer
       Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekulnya sama tetapi rumus strukturnya berbeda.

         Keisomeran dibedakan atas keisomeran struktur dan keisomeran ruang. Keisomeran struktur dibedakan lagi menjadi 3 keisomeran yaitu keisomeran rantai, posisi, dan fungsional, sedangkan keisomeran ruang dibedakan atas keisomeran geometris dan optis. Untuk lebih memahaminya mari kita pelajari satu persatu.

1. Keisomeran Struktur
a. Isomer Rantai
       Isomer rantai terjadi karena perbedaan cara atom-atom karbon tersusun dalam senyawa-senyawa karbon yang memiliki rumus molekul sama. Keisomeran ini terjadi pada senyawa alkana.
Contoh: butana mempunyai 2 isomer rantai yaitu $n$-butana dan isobutana.


b. Isomer Posisi
       Isomer posisi terjadi karena perbedaan posisi gugus fungsional pada rantai atom karbon dalam senyawa-senyawa karbon yang memiliki rumus molekul sama dan mengandung gugus fungsional sama pula.
Contoh: pada senyawa butanol, letak atau posisi gugus -OH pada 1-butanol dan 2-butanol.

c. Isomer Fungsional / Isomer gugus Fungsi
       Isomer gugus fungsi terjadi karena perbedaan gugus fungsional dalam senyawa karbon yang memiliki rumus molekul sama. Coba kalian ingat-ingat kembali pasangan homolog yang berisomer fungsional berikut ini:
*). Alkuna berisomer fungsi dengan alkadiena dengan rumus umum C$_n$H$_{2n-2}$
Contoh: senyawa C$_3$H$_4$
CH$_2$ = C = CH$_2$ (1,2-propadiena) dan
CH = C - CH$_3$ (propuna)
*). Alkohol berisomer gugus fungsi dengan eter, rumus umumnya C$_n$H$_{2n+2}$O
Contoh : C$_2$H$_8$O
CH$_3$ - CH$_2$ - OH (etil alkohol atau etanol) dan
CH$_3$ - O - CH$_3$ (dimetil eter)
*). Aldehid berisomer fungsi dengan keton, rumus umumnya C$_n$H$_{2n}$O
Contoh : C$_3$H$_6$O
CH$_3$ - CH$_2$ - CHO (propanal) dan
CH$_3$ - CO - CH$_3$ (propanon)
*). Asam karboksilat berisomer fungsi dengan ester, rumus umumnya C$_n$H$_{2n}$O$_2$
Contoh: C$_3$H$_6$O$_2$
CH$_3$ - CH$_2$ - COOH (asam propanoat) dan
CH$_3$ - COO - CH$_3$ (metil etanoat)

2. Keisomeran ruang
a. Keisomeran geometris
       Isomer ini terdapat dalam senyawa yang memiliki ikatan rangkap. Keisomeran geometris terjadi karena perbedaaan kedudukan gugus-gugus sejenis di sekitar ikatan rangkap (C = C). apabila gugus-gugus terletak sepihak (pada sisi yang sama) maka disebut cis, sedangkan jika terletak berseberangan disebut trans. Atom karbon yang berikatan rangkap tidak dapat berotasi. Oleh karena itu, bentuk cis-2-butena tidak dapat berotasi menjadi trans-2-butena. Seperti pada gambar struktur berikut ini:

b. Keisomeran optis
       Senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi (bidang cahaya terkutub) disebut bersifat optis aktif. Cahaya terpolarisasi (cahaya terkutub) adalah cahaya yang bergetar pada satu bidang saja. Bidang getar ini disebut bidang polarisasi atau bidang cahaya terkutub. Senyawa yang aktif optis yaitu senyawa yang memiliki C asimetris (atom C yang mengikat 4 atom berbeda).

Contoh: asam laktat memiliki C asimetris karena mengikat 4 gugus atom yang berbeda. Asam laktat memiliki 2 isomer optis, yaitu asam laktat yang memutar bidang polarisasi 3,8$^\circ$ ke kanan dan asam laktat yang memutar bidang polarisasi 3,8$^\circ$ ke kiri.

Kedua bentuk (konfigurasi) asam laktat di atas tak dapat saling dihimpitkan, meskipun strukturnya sama.

       Demikian pembahasan materi Macam-macam Isomer (Keisomeran) dan contoh-contohnya. Untuk mempelajari keisomeran suatu senyawa baik itu senyawa karbon maupun hidrokarbon dan lainnya, silahkan pelajari melalui artikel terkait di bawah ini.

Keisomeran senyawa alkana, alkena dan alkuna

         Blog KoKim - Pada artikel sebelumnya kita telah mempelajari materi tatanama senyawa yaitu alkana, alkena, dan alkuna. Nah, pada pembahasan kali ini akan kita pelajari materi Keisomeran senyawa alkana, alkena dan alkuna. Sebagaimana telah kita pelajari di depan bahwa pada senyawa hidrokarbon dikenal istilah isomer. Isomer yang terjadi pada alkana adalah isomer rangka/isomer rantai. Sebagai contoh C$_5$H$_{12}$ mempunyai isomer:

         Rumus molekul C$_5$H$_{12}$ dapat membentuk tiga buah isomer yang berbeda. Peristiwa semacam ini disebut keisomeran. Makin banyak rantai C pada alkana makin banyak struktur yang terbentuk.

Pengertian Isomer
       Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekulnya sama tetapi rumus strukturnya berbeda.

       Seperti halnya pada alkana, pada alkena juga menunjukkan peristiwa keisomeran. Isomer yang terjadi pada alkena dapat berupa isomer rantai, isomer posisi, dan isomer cis-trans.
a. Isomer rantai
       Isomer rantai pada alkena terjadi karena rantai karbon berubah misalnya dari lurus menjadi bercabang tetapi posisi ikatan rangkap tetap.
Contoh:

b. Isomer posisi
       Terjadinya isomer posisi pada alkena disebabkan posisi ikatan rangkap di antara atom-atom C nya dapat pindah tempat.
Contoh:

c. Isomer geometri (cis-trans)
       Keisomeran geometri, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap. Isomer cis-trans terjadi karena adanya perbedaan kedudukan gugus-gugus yang sejenis di sekitar ikatan C = C.

       Terjadinya isomer cis dan trans disebabkan ikatan rangkap pada C = C tidak dapat diputar sehingga molekul alkena terbagi menjadi dua bagian atau ruangan. Perbedaan posisi atom atau gugus atom yang terikat oleh ikatan rangkap menyebabkan sifat fisik misalnya titik didih berbeda, artinya kedua senyawa tersebut berbeda atau berisomeri.

Tata nama isomer ini adalah sebagai berikut.
1) Jika pada suatu isomer, gugus sejenis yang terikat pada C = C letaknya dalam ruangan yang sama, nama isomer tersebut diberi awalan cis.
2) Jika pada isomer tersebut gugus sejenis yang terikat pada C = C letaknya dalam ruangan yang berbeda atau berseberangan, nama isomer tersebut diberi awalan trans.

       Nama isomer-isomer pada keisomeran cis-trans akan sama, perbedaannya hanya awalan cis dan trans. Walaupun demikian sifat fisis kedua isomer ini berbeda, tetapi sifat kimianya pada umumnya sama. Berdasarkan uraian ini, isomer cis-trans dapat terjadi pada:
1. Senyawa yang mempunyai atom C yang berikatan rangkap dua (alkena).
2. Atom C yang berikatan rangkap masing-masing mengikat atom atau dua gugus atom yang berbeda.
Contoh:

       Pada alkuna terjadi isomer posisi dan isomer rantai. Pada isomer rantai letak ikatan rangkap tetap. Pada isomer posisi letak ikatan rangkap berubah.
Contoh:

       Demikian pembahasan materi Keisomeran senyawa alkana, alkena dan alkuna dan contoh-contohnya. Semoga materi yang berkaitan dengan senyawa hidrokarbon ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih