Tampilkan postingan dengan label polimer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label polimer. Tampilkan semua postingan

Polimer Alam

         Blog KoKim - Polimer alam terjadi secara alamiah. Contohnya amilum, selulosa, karet, wol, karbohidrat dan protein. Mari kita pelajari beberapa polimer alam berupa karet. Karet alam merupakan polimer adisi alam yang paling penting. Karet disadap dari pohon karet dalam bentuk suspensi di dalam air yang disebut lateks. Karet banyak dikembangkan di Pulau Jawa dan Sumatra.

         Karet adalah polimer alam yang memperlihatkan daya pegas atau kemampuan meregang dan kembali ke keadaan semula dengan cepat. Karet digunakan sebagai perekat, ban mobil, barang mainan, dan sebagainya. Contoh selain karet alam juga terdapat karet sintesis seperti nitril, silikon, dan polibutadiena.

         Karet alam adalah polimer isoprena. Lateks atau karet alam bersifat lunak atau lembek dan lengket jika dipanaskan. Kekuatan rantai dalam elastomer (karet) terbatas, akibat adanya struktur jaringan, tetapi energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh elastomer lain yang banyak digunakan adalah polivinil klorida, dan polimer stirena-butadiena-stirena (SBS).
Gambar polimer isoprene dalam karet alam
Sumber: Indonesia Heritage,2002.

         Tahukah kalian? Polimer vinil klorida atau disebut polivinil klorida (PVC) adalah bahan serbaguna. Tak ada bukti bahwa polimer ini bersifat racun, tetapi monomernya (vinil klorida, CH$_2$ = CHCl) bersifat karsinogen dalam tubuh manusia. Vinil klorida dapat menimbulkan kanker, cacat lahir dan juga mematikan hewan percobaan.

         Saat ini, kantor perlindungan lingkungan di Amerika dan pabrik plastik membuat kebijakan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para buruh dari efek vinil klorida dan memastikan tidak ada runutan monomer tersebut yang terkurung dalam produk jadi polivinil klorida. Vinil klorida di Amerika diproduksi sekitar 3,5 milyar kilogram pertahun. Produksi vinil klorida kalah dari propilena, suatu monomer untuk membuat plastik.

       Demikian pembahasan materi Polimer Alam dan contoh-contohnya. Semoga materi ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan polimer dengan melihat submaterinya pada artikel "polimer secara umum".

Kegunaan Polimer Sintetis dalam Kehidupan

         Blog KoKim - Perkembangan industri polimer di Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lainnya. Adapun kegunaan polimer sebenarnya sangat luas. Oleh karena itu, tugas kita adalah memajukan penelitian untuk kemajuan industri polimer di Indonesia. Pada artikel ini kita akan membahas tentang Kegunaan Polimer Sintetis dalam Kehidupan.

         Salah satu contoh polimer sintetis adalah plastik. Plastik merupakan polimer yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang berbeda. Jenis plastik dan penggunaannya sangat luas. Plastik yang banyak digunakan berupa lempeng, lembaran dan film. Ditinjau dari penggunaannya plastik digolongkan menjadi dua yaitu plastik untuk keperluan umum dan plastik untuk bahan konstruksi (engineering plastics).

Plastik mempunyai berbagai sifat yang menguntungkan, diantaranya:
a. Umumnya kuat namun ringan;
b. Secara kimia stabil (tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali dan berbagai zat kimia lain);
c. Merupakan isolator listrik yang baik;
d. Mudah dibentuk, khususnya dengan dipanaskan;
e. Biasanya transparan dan jernih;
f. Dapat diwarnai;
g. Fleksibel/plastis;
h. Dapat dijahit;
i. Harganya relatif murah.


Beberapa contoh plastik yang banyak digunakan antara lain polietilena, polivinil klorida, polipropilena, polistirena, polimetil pentena, dan politetrafluoroetilena atau teflon.
a. Polietilena
       Polietilena adalah bahan termoplastik yang kuat. Ada dua jenis polietilena yaitu polietilena densitas rendah (low-density polyethylene/LDPE) dan polietilena densitas tinggi (highdensity polyethylene/HDPE). Polietilena densitas rendah relative lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas, botol, dan industri bangunan. Polietilena densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas sampai suhu 100$^\circ$ C. Campuran polietilena densitas rendah dan polietilena densitas tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengganti karet, dan mainan anak-anak.

b. Polipropilena
       Polipropilena mempunyai sifat sangat kaku, berat jenis rendah, tahan terhadap bahan kimia, asam, basa, tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilena digunakan untuk membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen mobil, pembungkus tekstil, botol, permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.

c. Polistirena
       Polistirena adalah jenis plastik termoplast yang termurah dan paling berguna serta bersifat jernih, keras, halus, mengilap, dapat diperoleh dalam berbagai warna, dan secara kimia tidak reaktif. Busa polistirena digunakan untuk membuat gelas dan kotak tempat makanan, polistirena juga dibuat untuk peralatan medis, mainan, alat olahraga, dan sikat gigi.

d. Polivinil Klorida (PVC)
       Plastik jenis ini mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap bahan kimia dan dapat diperoleh dalam berbagai warna. Banyak barang yang dahulu dibuat dari karet sekarang dibuat dari PVC. Penggunaan PVC terutama untuk membuat jas hujan, kantong kemas, isolator kabel listrik, ubin lantai, piringan hitam, fiber, kulit imitasi untuk dompet, dan pembalut kabel.

e. Politetrafluoroetilena (Teflon)
       Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi (sampai 260 $^\circ$C). Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin sehingga bahan lain tidak melekat padanya. Teflon biasanya digunakan untuk penggorengan sehingga bahan makanan yang digoreng tidak lengket.

f. Polimetil pentena (PMP)
       Plastik polimetil pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada suhu 240 $^\circ$C. Barang yang terbuat dari PMP tidak berubah bentuknya bila dipanaskan hingga 200 $^\circ$C dan daya tahannya terhadap benturan lebih tinggi daripada barang yang dibuat dari polistirena. Bahan ini tahan terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap pelarut organik, kecuali pelarut organik yang mengandung klor, misalnya kloroform dan karbon tetraklorida. PMP cocok untuk membuat alat-alat laboratorium dan kedokteran yang tahan panas dan tekanan, tanpa mengalami perubahan. Barang-barang dari bahan ini bersifat tahan lama.

       Demikian pembahasan materi Kegunaan Polimer Sintetis dalam Kehidupan dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan polimer yaitu polimer alam.

Polimer Sintetis Berdasarkan Reaksi Pembentukannya

         Blog KoKim - Jenis-jensi polimer sintetis ketiga yang kita bahas kali ini adalah Polimer Sintetis Berdasarkan Reaksi Pembentukannya. Polimerisasi merupakan reaksi kimia di mana monomer-monomer bereaksi membentuk rantai yang besar. Berdasarkan reaksi pembentukannya, polimerisasi dibedakan atas polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuk produk samping selama berlangsungnya proses polimerisasi.

1). Polimer Adisi
       Contoh polimer adisi adalah teflon yang terbentuk dari monomer-monomernya tetrafluoroetilen. Contoh lain adalah monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang digunakan sebagai tas plastik, pembungkus makanan, dan botol.
Perhatikan reaksi polimerisasi adisi berikut:

       Monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal. Jadi polimer adisi adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomer-monomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H$_2$O atau NH$_3$.

Contoh lain dari polimer adisi adalah permen karet yang dibentuk dari monomer vinil asetat. Pada reaksi polimerisasi adisi, umumnya melibatkan reaksi rantai. Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
i). Tahap inisiasi : yaitu tahap pembentukan pusat-pusat aktif.
ii). Tahap propagasi : yaitu tahap pembentukan rantai melalui adisi monomer secara kontinu.
iii). Tahap terminasi : yaitu tahap deaktivasi pusat aktif.

Perhatikan mekanisme polimerisasi adisi pada pembentukan polietilena berikut.
a). Inisiasi
Pada langkah inisiasi, inisiator biasanya mengadisi karbon yang paling kurang tersubstitusi dari monomer yaitu gugus CH$_2$.

b). Propagasi
       Pada tahap propagasi rantai dapat terjadi dengan cara yang sama seperti inisiasi, sehingga unit monomer terhubung secara kepala ke ekor dengan subtituen pada atom karbon yang berseling. Propagasi rantai dapat berlanjut dari beberapa ratus sampai beberapa ribu monomer terhubung. Di mana pada tahap ini dipengaruhi faktor yang sama yaitu suhu, tekanan, pelarut, dan konsentrasi monomer.

c). Tahap terminasi (penamatan)
Pada tahap terminasi terjadi dua reaksi penamatan rantai yang umum yaitu penggandengan radikal dan disproporsional radikal dengan reaksi seperti berikut.
Adapun pada disporporsional adalah sebagai berikut.
Pada reaksi terminasi, radikal dimusnahkan dan tidak ada radikal baru yang muncul.

2). Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda.

       Pada polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H$_2$O, NH$_3$, atau HCl. Pada reaksi kondensasi ini, monomermonomer bereaksi secara eliminasi untuk membentuk rantai. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional.

       Pada polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung dengan gugus -OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air. Contoh reaksi polimerisasi kondensasi adalah pembuatan nilon dari monomer yang berbeda yaitu 1,6-diaminoheksana dan asam adipat. Perhatikan reaksi berikut:
Nilon diberi nama menurut jumlah atom karbon pada setiap unit monomer. Oleh karena terdapat enam atom karbon di setiap monomer, maka jenis nilon ini disebut nilon 66.

       Contoh lain polimerisasi kondensasi adalah dacron, yang digunakan sebagai pakaian dan karpet; pendukung pada tape-audio dan video tape; dan kantong plastik. Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi seperti gugus -OH; -COOH; dan NH$_3$.

       Demikian pembahasan materi Polimer Sintetis Berdasarkan Reaksi Pembentukannya dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan jenis polimer sintetis lainnya yaitu berdasarkan Jenis Monomernya dan Sifat Termalnya.

Polimer Sintetis Berdasarkan Sifat Termalnya

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas Polimer Sintetis Berdasarkan Sifat Termalnya yang merupakan salah satu jenis dari polimer sintetis. Berdasarkan sifat termalnya, polimer dibedakan menjadi dua, yaitu termoplas dan termoset. Bagaimana sifat termoplas dan termoset itu? Coba teman-teman perhatikan plastik.

         Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang antarrantai. Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat termoplas.

         Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena setiap kali dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda untuk membuat produk plastik yang baru. Contoh jenis polimer ini adalah polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC).

         Adapun beberapa plastik lainnya mempunyai sifat tidak dapat larut dalam pelarut apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali seperti semula, dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antarrantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali mereka dicetak, polimer demikian disebut polimer termosetting.

         Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka mempunyai ikatan-ikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika dipanaskan karena panas itu menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah terbentuk. Bakelit, polimelanin formaldehid dan poliurea formaldehid adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer-polimer termosetting lebih sulit untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih tahan lama. Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga yang tahan panas seperti cangkir dan gelas.

Perbedaan sifat-sifat polimer termoplas dan termoset disimpulkan pada Tabel berikut ini:

       Demikian pembahasan materi Polimer Sintetis Berdasarkan Sifat Termalnya dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan jenis-jenis polimer sintetis yaitu Berdasarkan Jumlah Monomernya dan Berdasarkan Reaksi Pembentukannya.

Polimer Sintetis Berdasarkan Jumlah Monomernya

         Blog KoKim - Setelah sebelumnya kita belajar tentang "polimer secara umum", dimana polimer berdasarkan asalnya dibedakan menjadi polimer sintetis dan polimer alam. Pada artikel ini kita akan mulai dengan pembahasan polimer sintesis dari masing-masing pembagiannya yaitu Polimer Sintetis Berdasarkan Jumlah Monomernya. Polimer sintetis merupakan hasil sintesis senyawa-senyawa organik dimana molekulmolekul yang berupa monomer bergabung membentuk rantai panjang melalui ikatan kovalen. Contoh:

       Pada contoh di atas monomer-monomer etena bereaksi polimerisasi membentuk polietena. Bagaimana klasifikasi polimer sintetis ini? Mari kita bahas satu per satu.

       Pada klasifikasi polimer sintesis, polimer diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain berdasarkan jenis monomernya, sifat termal, dan reaksi pembentukannya.

Polimer Sintetis Berdasarkan Jenis Monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer, sintetis dibedakan atas homopolimer dan kopolimer.
1). Homopolimer
       Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer, dengan struktur polimer seperti berikut.
... - A - A - A - A - A - A ....
Contoh:

2). Kopolimer
       Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer.
Contoh: Polimer Buna S tersusun atas monomer butadiena dan stirena.

Berdasarkan susunan dari monomer-monomernya, kopolimer dibedakan sebagai berikut.
a). Kopolimer acak
      yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda, tersusun secara acak dalam rantai polimer.
Strukturnya:
... - A - B - A - A - B - B - A - A - ...
b). Kopolimer bergantian
      yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa satuan ulang yang berbeda dan berselang-seling dalam rantai polimer.
Strukturnya:
... - A - B - A - B - A - B - A - B - ...
c). Kopolimer balok (blok)
      yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer.
Strukturnya:
... - A - A - A - A - B - B - B - B - A - A - A - A - ...
d). Kopolimer tempel/grafit
      yaitu kopolimer yangmempunyai satu macam kesatuan berulang yang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer.
Strukturnya:

       Demikian pembahasan materi Polimer Sintetis Berdasarkan Jumlah Monomernya dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan jenis-jenis polimer sintetis yaitu Polimer sintetis Berdasarkan Sifat Termalnya dan Polimer sintetis Berdasarkan Reaksi Pembentukannya.

Polimer Secara Umum

         Blog KoKim - Setiap hari kita menggunakan produk-produk industri plastik. Tahukah teman-teman apakah sebenarnya plastik itu? Mengapa plastik mempunyai sifat dapat ditarik? Plastik merupakan salah satu jenis dari polimer. Pada artikel ini kita akan membahas materi Polimer Secara Umum yang merupakan bagian dari materi senyawa makromolekul.

         Polimer adalah molekul raksasa atau makromolekul. Polimer terbentuk dari gabungan rantai molekul-molekul sederhana (monomer) yang sangat panjang sekali. Reaksi pembentukan polimer dikenal dengan sebutan polimerisasi. Polimer alamiah mencakup protein (seperti sutra, serat otot, dan enzim), polisakarida (pati dan selulosa), karet, dan asam-asam nukleat. Polimer buatan manusia hampir sama aneka ragamnya dengan polimer alam. Produk-produk polimer sehari-hari mencakup kantong plastik pembungkus makanan, lapisan teflon pada penggorengan, sikat rambut, sikat gigi, perekat epoksi, penyekat listrik, wadah plastik, dan lain-lain. Dewasa ini teknologi makromolekul telah menjadi raksasa dalam industri dunia. Polimer terbagi dalam tiga kelompok umum, yaitu:
a. Elastomer, yaitu polimer dengan sifat-sifat elastik, seperti karet.
b. Serat, yaitu polimer mirip benang, seperti kapas, sutra, atau nilon.
c. Plastik, yaitu polimer yang berupa lembaran tipis, zat padat yang keras, dan dapat dicetak (pipa, mainan anak-anak), atau salutan (cat mobil, pernis).


       Polimer berdasarkan asalnya dibedakan menjadi polimer sintetis dan polimer alam. Kedua jenis polimer inilah yang akan kita bahas secara lebih mendalam pada artikel polimer ini. Polimer sintetis merupakan hasil sintesis senyawa-senyawa organik di mana molekulmolekul yang berupa monomer bergabung membentuk rantai panjang melalui ikatan kovalen. Polimer sintetis dibagi menjadi berdasarkan Jenis Monomernya, Sifat Termalnya, dan Reaksi Pembentukannya. Kita juga akan membahas kegunaan dari polimer sintetis. Terakhir kita akan membahas polimer alam yang terjadi secara alamiah.

Submateri yang akan kita bahas pada materi polimer yaitu :
*). Polimer Sintetis Berdasarkan Jumlah Monomernya
*). Polimer Sintetis Berdasarkan Sifat Termalnya
*). Polimer Sintetis Berdasarkan Reaksi Pembentukannya
*). Kegunaan Polimer Sintetis dalam Kehidupan
*). Polimer Alam

       Demikian pembahasan materi Polimer Secara Umum dan pembagiannya. Untuk mempelajari secara lebih lengkap, teman-teman bisa langsung ikuti link masing-masing di atas. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan makromolekul yaitu karbohidrat.