Tampilkan postingan dengan label unsur radioaktif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label unsur radioaktif. Tampilkan semua postingan

Pengaruh Radiasi terhadap Makhluk Hidup

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas tentang Pengaruh Radiasi terhadap Makhluk Hidup. Zat radioaktif memang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Akan tetapi zat radioaktif juga memiliki dampak negative terhadap kehidupan makhluk hidup. Radiasi yang dipancarkan unsur radioaktif berbahaya bagi tubuh, yaitu mengganggu fungsi normal tubuh. Bahaya radiasi terhadap tubuh ini tergantung beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.
1. Jenis radiasi.
       Radiasi gamma merupakan radiasi eksternal yang paling berbahaya. Adapun radiasi internal yang paling berbahaya berasal dari radiasi alfa.
2. Lama penyinaran.
3. Jarak sumber radiasi dengan tubuh.
4. Keberadaan penghalang antara sumber radiasi dengan tubuh.

         Akibat radiasi yang melebihi dosis yang diperkenankan dapat menimpa seluruh tubuh atau hanya lokal. Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat menimbulkan efek akut atau seketika sedangkan radiasi dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat dalam jangka waktu yang lama atau menimbulkan efek yang tertunda. Radiasi zat radioaktif dapat memengaruhi kelenjarkelenjar kelamin, sehingga menyebabkan kemandulan.

         Berdasarkan dari segi cepat atau lambatnya penampakan efek biologis akibat radiasi radioaktif ini, efek radiasi dibagi menjadi seperti berikut.
1. Efek segera
       Efek ini muncul kurang dari satu tahun sejak penyinaran. Gejala yang biasanya muncul adalah mual dan muntahmuntah, rasa malas dan lelah serta terjadi perubahan jumlah butir darah.
2. Efek tertunda
       Efek ini muncul setelah lebih dari satu tahun sejak penyinaran. Efek tertunda ini dapat juga diderita oleh turunan dari orang yang menerima penyinaran. Batas dosis maksimum pada manusia yang diizinkan adalah seperti berikut.

         Adapun pada populasi hewan diperkirakan radiasi sebesar 1.000 rem dalam interval waktu yang pendek akan membunuh 100% populasi yang terkena radiasi. Sedangkan dosis 450 rem memungkinkan kematian sekitar 50% dari populasi hewan. Dosis 1 rem pada tumbuhan menyebabkan terjadinya perbedaan sifat dari tumbuhan yang dihasilkan.

       Demikian pembahasan materi Pengaruh Radiasi terhadap Makhluk Hidup dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan unsur-unsur radioaktif.

Bahaya Unsur Radioaktif

         Blog KoKim - Unsur radioaktif secara konkrit tidak kita temukan secara jelas pada kehidupan sehari-hari. Namun sumber radiasi telah ada di sekitar kita dan dapat kita jumpai pada setiap makhluk hidup. Berbagai radiasi unsur radioaktif dapat mengionisasi materi yang dilaluinya dan radiasi ini sangat berbahaya bagi jaringan hidup. Pada artikel ini kita akan membahas tentang bahaya unsur radioaktif.

         Tubuh manusia secara alamiah dapat menetralisasi radiasi yang lemah. Meskipun tidak ada kerusakan permanen, sebenarnya berapa pun intensitas sinar radioaktif yang dipancarkan, efeknya tetap membahayakan bagi jaringan. Kadang-kadang sampai bertahun-tahun bahaya radiasi tersebut baru tampak. Radiasi pada tingkat tinggi atau radiasi lemah yang terpaparkan dalam kurun waktu tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada mekanisme sistem tubuh dan membakar jaringan tubuh manusia dan hewan.

         Kerusakan pada tubuh manusia akan menimbulkan kerusakan struktur DNA yang membawa kode genetik. Kerusakan ini dapat mengubah kode genetik yang menyebabkan lahirnya keturunan yang abnormal. Kerusakan DNA juga dapat memicu timbulnya sel yang dapat memperbanyak diri secara tak terkendali yang disebut kanker.


         Penggunaan radiasi dalam bidang medis tanpa alasan yang kuat lebih banyak menimbulkan bahaya daripada keuntungan yang diperoleh, misalnya pemeriksaan anggota tubuh dengan radiasi yang dilakukan secara rutin. Wanita yang melakukan pemeriksaan simptom kanker payudara dengan radiasi secara rutin, ternyata mempunyai kecenderungan lebih besar untuk mengalami kanker. Demikian juga pemeriksaan USG pada wanita hamil yang dilakukan secara rutin dapat memperbesar kemungkinan kanker pada bayi di dalam kandungan.

         Sampah radioaktif dari hasil samping pengoperasian reaktor nuklir juga merupakan masalah serius, seperti kasus kecelakaan reaktor 1000 MW di Chernobyl, Uni Soviet, pada bulan April 1986. Karena bencana kebocoran reaktor atom di Chernobyl, sejumlah besar bahan radioaktif terlepas ke atmosfer dan terbawa angin hingga ke area yang sangat luas. Hal ini mengakibatkan penyakit kanker dan cacat kelahiran naik berlipat ganda dari tahun ke tahun.

         Terlepas dari bahaya radiasi yang telah muncul, sebenarnya dampak negatif radiasi dapat dicegah dengan mengetahui berapa banyak kemampuan tubuh untuk menerima radiasi secara kuantitas yang dinyatakan dengan dosis radiasi. Beberapa faktor yang menentukan bahaya radiasi antara lain dosis total yang diterima, daya pengaruh biologi relatif masing-masing jenis radiasi, energi radiasi, jaringan biologi yang terkena radiasi, dan luas atau volume tubuh yang terpapar.

       Demikian pembahasan materi Bahaya Unsur Radioaktif dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Pengaruh Radiasi terhadap Makhluk Hidup.

Kegunaan Unsur Radioaktif

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi kegunaan unsur radioaktif. Berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya, unsur radioaktif dapat memberikan manfaat dalam berbagai bidang, selain dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan unsur radioaktif tersebut. Apa kegunaan dan bahaya unsur radioaktif? Unsur radioaktif secara umum dapat digolongkan menjadi radioaktif alami dan radioaktif buatan. Unsur radioaktif alami terdapat di alam dan dalam tubuh mahluk hidup, sedangkan unsur radioaktif buatan diperoleh dengan cara reaksi inti.

         Di negara-negara maju penggunaan dan penerapan radioisotop telah dilakukan dalam berbagai bidang. Radioisotop adalah isotop suatu unsur radioaktif yang memancarkan sinar radioaktif. Isotop suatu unsur baik stabil maupun yang radioaktif memiliki sifat kimia yang sama.

         Penggunaan radioisotop dapat dibagi ke dalam penggunaan sebagai perunut dan penggunaan sebagai sumber radiasi. Radioisotop sebagai perunut digunakan untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa. Radioisotop dapat digunakan sebagai sumber sinar sebagai pengganti sumber lain misal sumber sinar X.

         Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut sebab energy sinar yang dipancarkan serta waktu paruhnya merupakan sifat khas radioisotop tersebut. Pada contoh di bawah ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan radioisotop baik sebagai perunut maupun sebagai sumber radiasi.

1. Kegunaan Unsur Radioaktif Bidang Kimia
a. Teknik Perunut
       Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna).
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O - 18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.
Penggunaan radioisotop yang lain sebagai perunut mekanisme reaksi fotosintesis.
$ \begin{align} 6CO_2 + 6H_2O \rightarrow C_6H_{12}O_6 + 6O_2 \end{align} $
Untuk mengetahui mekanisme reaksi tersebut digunakan perunut karbon-14 yang terdapat pada CO$_2$ dan oksigen-18 yang terdapat dalam air.

b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis
       Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.
1). Analisis Pengeceran Isotop
       Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.
2). Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
       Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reactor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar $\gamma$ . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma ($\gamma$) untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.

2. Kegunaan Unsur Radioaktif Bidang Kedokteran
Berikut unsur radioisotop yang sering digunakan dalam dunia kedokteran.
a. Radioisotop natrium-24 dapat digunakan untuk mengikuti peredaran darah dalam tubuh manusia. Larutan NaCl yang tersusun atas Na- 24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.

b. Untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid digunakan radioisotop ${}^{131}$I.
c. Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak.

d. Radioisotop ${}^{59}$Fe dapat digunakan untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.

e. Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.

f. Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Sterilisasi digunakan juga di industri makanan. Sterilisasi dengan cara radiasi, menjadikan makanan dapat tahan empat atau lima kali lebih lama dari cara sterilisasi biasa.

3. Kegunaan Unsur Radioaktif Bidang Pertanian
a. Pembentukan Bibit Unggul
       Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.

b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul
       Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik iradiasi juga dapat digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.

       Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.

c. Pengawetan Makanan
       Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian itu mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karen aitu diperlukan teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Irradiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

4. Kegunaan Unsur Radioaktif Bidang Industri
       Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop yang dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.

       Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan atau kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan gambar yang tidak merata.

       Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks alam. Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan sumber minyak bumi.

5. Kegunaan Unsur Radioaktif untuk Pengukuran Usia Bahan Organik
       Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.
$\begin{align} _{\, \, 7}^{14}N + \, _0^1n \rightarrow \, _{\, \, 6}^{14}C + \, _1^1H \end{align} $

       Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati, pengambilan ${}^{14}$C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. (T$\frac{1}{2}$ = 5.730 tahun).

       Demikian pembahasan materi Kegunaan Unsur Radioaktif dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Bahaya Unsur Radioaktif.

Pita Kestabilan

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi pita kestabilan. Unsur-unsur dengan nomor atom rendah dan sedang kebanyakan mempunyai nuklida stabil maupun tidak stabil (radioaktif). Contoh pada atom hidrogen, inti atom protium dan deuterium adalah stabil sedangkan inti atom tritium tidak stabil. Waktu paruh tritium sangat pendek sehingga tidak ditemukan di alam. Pada unsur-unsur dengan nomor atom tinggi tidak ditemukan inti atom yang stabil. Jadi faktor yang memengaruhi kestabilan inti atom adalah angka banding dengan proton. Perhatikan pita kestabilan pada gambar berikut:

         Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Bagi nuklida dengan Z = 20, perbandingan neutron terhadap proton (n/p) sekitar 1,0 sampai 1,1. Jika Z bertambah maka perbandingan neutron terhadap proton bertambah hingga sekitar 1,5.

Nuklida yang tidak stabil terdiri dari dua kelompok yaitu sebagai berikut.
a. Unsur-unsur inti ringan yaitu unsur yang mempunyai nomor atom kurang dari 20 (Z < 20). Letak unsur-unsur ini pada pita kestabilan berada di atas maupun di bawah pita kestabilan.
b. Unsur-unsur inti berat yaitu unsur yang mempunyai nomor atom lebih besar dari 83 (Z > 83).

       Jadi, tidak dikenal nuklida stabil dengan nomor atom lebih besar 83. Sebaliknya semua unsur dengan nomor atom kurang atau sama dengan 83, mempunyai satu nuklida atau lebih yang stabil kecuali unsur teknisium (Z = 43) dan prometium (Z = 61). Daerah di sekitar pita kestabilan, di mana terdapat inti-inti yang tidak stabil dapat dibagi dalam tiga daerah, yaitu seperti berikut.

(i). Di atas pita kestabilan
       Inti di daerah ini Z < 83, atau daerah surplus neutron. Di daerah ini inti-inti mempunyai N/Z (perbandingan neutron dengan proton) besar. Untuk mencapai kestabilan inti, maka inti atom tersebut akan melakukan hal seperti berikut:
1). Memancarkan neutron ($_0^1$n )
       Oleh karena inti atom memancarkan neutron berarti terjadi pengurangan nomor massa tetapi nomor atom tetap.
Contoh
$ \begin{align} _2^5He \rightarrow \, _2^4He + \, _0^1n \end{align} $
$ \begin{align} _{\, \, 53}^{137}I \rightarrow \, _{\, \, 53}^{136}I + \, _0^1n \end{align} $

2) Memancarkan partikel elektron ($_{-1}^{\, \, \, 0}$e )
       Jika inti atom memancarkan elektron maka akan terjadi penambahan proton atau pengurangan neutron. Dalam hal ini, partikel neutron berubah menjadi proton disertai pemancaran elektron.
$ \begin{align} _0^1n \rightarrow \, _1^1p + \, _{-1}^{\, \, \, 0}e \end{align} $
Contoh :
$ \begin{align} _1^3H \rightarrow \, _2^3He + \, _{-1}^{\, \, \, 0}e \end{align} $
$ \begin{align} _{15}^{32}P \rightarrow \, _{16}^{32}S + \, _{-1}^{\, \, \, 0}e \end{align} $

(ii). Di bawah pita kestabilan
       Inti di daerah ini, Z < 83 dan N/Z (perbandingan neutronproton) kecil atau surplus proton. Untuk mencapai kestabilan inti, maka inti atom tersebut akan melakukan hal seperti berikut.
1). Memancarkan positron ($_1^0$e )
       Proton berubah menjadi neutron dan memancarkan positron. Oleh karena memancarkan positron maka akan terjadi pengurangan nomor atom sedangkan nomor massanya tetap.
$ \begin{align} _1^1p \rightarrow \, _0^1n + \, _1^0e \end{align} $
Contoh:
$ \begin{align} _{11}^{22}Na \rightarrow \, _{10}^{22}Ne + \, _1^0e \end{align} $
2). Penangkapan elektron ($_{-1}^{\, \, 0}$e) pada kulit K
       Dalam hal ini terjadi penangkapan elektron pada kulit yang terdekat dengan inti yaitu kulit K.
Contoh
$ \begin{align} _{40}^{90}Mo + _{-1}^{\, \, 0}e \rightarrow \, _{39}^{90}Nb \end{align} $

(iii). Daerah di atas pita kestabilan (Z > 83)
       Inti di daerah ini surplus neutron dan proton. Untuk mencapai kestabilan, inti memancarkan partikel alfa. Oleh karena itu, nomor atom akan berkurang dua sedangkan nomor massa berkurang empat.
Contoh:
$ \begin{align} _{\, \, 88}^{226}Ra \rightarrow \, _{\, \, 86}^{222}Rn + \, _2^4He \end{align} $
$ \begin{align} _{\, \, 84}^{212}Po \rightarrow \, _{\, \, 82}^{208}Pb + \, _2^4He \end{align} $

       Demikian pembahasan materi Pita Kestabilan dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Kegunaan Unsur Radioaktif.

Reaksi pada Inti atau Reaksi Nuklir

         Blog KoKim - Reaksi yang terjadi di inti atom dinamakan reaksi nuklir. Jadi Reaksi nuklir melibatkan perubahan yang tidak terjadi di kulit elektron terluar tetapi terjadi di inti atom. Reaksi nuklir memiliki persamaan dan perbedaan dengan reaksi kimia biasa.

Persamaan reaksi nuklir dengan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut.
a. Ada kekekalan muatan dan kekekalan massa energi.
b. Mempunyai energi pengaktifan.
c. Dapat menyerap energi (endoenergik) atau melepaskan energi (eksoenergik).

Perbedaan antara reaksi nuklir dan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut.
a. Nomor atom berubah.
b. Pada reaksi endoenergik, jumlah materi hasil reaksi lebih besar dari pereaksi, sedangkan dalam reaksi eksoenergik terjadi sebaliknya.
c. Jumlah materi dinyatakan per partikel bukan per mol.
d. Reaksi-reaksi menyangkut nuklida tertentu bukan campuran isotop.

         Reaksi nuklir dapat ditulis seperti contoh di atas atau dapat dinyatakan seperti berikut. Pada awal dituliskan nuklida sasaran, kemudian di dalam tanda kurung dituliskan proyektil dan partikel yang dipancarkan dipisahkan oleh tanda koma dan diakhir perumusan dituliskan nuklida hasil reaksi.

Contoh

Ada dua macam partikel proyektil yaitu: a. Partikel bermuatan seperti $_1^1$H , $_1^2$H, $_2^4$H atau atom yang lebih berat seperti $_{\, \, 6}^{12}$C.
b. Sinar gamma dan partikel tidak bermuatan seperti neutron.

Contoh
1). Penembakan dengan partikel alfa
$ \begin{align} _{\, \, 7}^{14}N + \, _2^4He \rightarrow \, _{\, \, 8}^{17}O + \, _1^1H \end{align} $
2. Penembakan dengan proton
$ \begin{align} _3^7Li + \, _1^1P \rightarrow \, _2^4He + \, _2^4He \end{align} $
3. Penembakan dengan neutron
$ \begin{align} _{\, \, 7}^{14}N + \, _0^1n \rightarrow \, _{\, \, 6}^{14}C + \, _1^1H \end{align} $

a. Reaksi Pembelahan Inti
       Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok ilmuwan mempelajari hasil reaksi yang diperoleh jika uranium ditembak dengan neutron. Otto Hahn dan F. Strassman, berhasil mengisolasi suatu senyawa unsure golongan II A, yang diperoleh dari penembakan uranium dengan neutron. Mereka menemukan bahwa jika uranium ditembak dengan neutron akan menghasilkan beberapa unsur menengah yang bersifat radioaktif. Reaksi ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi. Contoh reaksi fisi.

       Dari reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari 35 cara sebagai hasil pembelahan uranium-235. Ditinjau dari sudut kestabilan inti, hasil pembelahan mengandung banyak proton.

       Dari reaksi pembelahan inti dapat dilihat bahwa setiap pembelahan inti oleh satu neutron menghasilkan dua sampai empat neutron. Setelah satu atom uranium-235 mengalami pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat digunakan untuk pembelahan atom uranium-235 yang lain dan seterusnya sehingga dapat menghasilkan reaksi rantai. Bahan pembelahan ini harus cukup besar sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil, neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi rantai.

b. Reaksi Fusi
       Pada reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi inti yang lebih berat. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar daripada energi yang dihasikan reaksi fisi dari unsur berat dengan massa yang sama.
Perhatikan reaksi fusi dengan bahan dasar antara deuterium dan litium berikut.

       Reaksi-reaksi fusi biasanya terjadi pada suhu sekitar 100 juta derajat celsius. Pada suhu ini terdapat plasma dari inti dan elektron. Reaksi fusi yang terjadi pada suhu tinggi ini disebut reaksi termonuklir. Energi yang dihasikan pada reaksi fusi sangat besar. Satu kg hidrogen yang mengalami reaksi fusi dapat menghasilkan energi yang ekuivalen dengan energy yang dihasilkan dari 200.000 ton batu bara.

       Demikian pembahasan materi Reaksi pada Inti atau Reaksi Nuklir dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Pita Kestabilan.

Kecepatan Peluruhan dan Waktu Paruh

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Kecepatan Peluruhan dan Waktu Paruh. Telah kita pelajari bersama bahwa nuklida yang tidak stabil akan mengalami peluruhan menjadi nuklida yang lebih stabil. Kecepatan peluruhan tiap nuklida berbeda-beda tergantung jenis nuklidanya. Bila ditinjau dari segi orde reaksi, peluruhan nuklida radioaktif mengikuti reaksi orde satu. Hal ini dapat kita gambarkan sebagai berikut:

Bila $N$ adalah jumlah zat radioaktif pada waktu $t$, maka jumlah yang terurai tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan persamaan diferensial, yaitu:
$ \begin{align} -\frac{dN}{dt} = \lambda N \end{align} $ ,
dimana :
$ \lambda = \, $ tetapan peluruhan, yang besarnya tergantung jenis zat radioaktif. Bila persamaan di atas di integrlakan, maka akan menjadi :
$ \begin{align} -\frac{dN}{dt} & = \lambda N \\ -\frac{1}{N} dN & = \lambda dt \\ \int \limits_{N_0}^N \, -\frac{1}{N} dN & = \int \limits_0^t \, \lambda dt \\ -[\ln N]_{N_0}^N & = [\lambda t ]_0^t \\ -( \ln N - \ln N_0) & = [\lambda t ] - [\lambda . 0 ] \\ -\ln \frac{N}{N_0} & = \lambda t \\ \ln \frac{N}{N_0} & = - \lambda t \\ \frac{N}{N_0} & = e^{- \lambda t } \\ N & = N_0e^{- \lambda t } \end{align} $ ,
dengan $ N_0 = \, $ jumlah zat radioaktif pada saat $ t = 0 \, $ (mula-mula).
Jadi, kita peroleh rumus : $ \begin{align} N = N_0 \times e^{- \lambda t } \end{align} $

       Pada gambar di atas tampak bahwa setelah waktu $ t $ jumlah zat radioaktif menjadi $\frac{1}{2} $ dari jumlah semula. Dalam hal ini kita mengenal waktu yang diperlukan oleh zat radioaktif untuk meluruh menjadi separuh (setengah) dari jumlah semula, yang dikenal dengan waktu paruh $(t\frac{1}{2})$. Jadi, pada saat $t = t\frac{1}{2}$ , maka $N = \frac{1}{2}N_0$ , sehingga:
$\begin{align} -\ln \frac{N}{N_0} & = \lambda t \\ \ln \left( \frac{N}{N_0} \right)^{-1} & = \lambda t \\ \ln \frac{N_0}{N} & = \lambda t \\ \ln \frac{N_0}{\frac{1}{2}N_0} & = \lambda t\frac{1}{2} \\ \ln 2 & = \lambda t\frac{1}{2} \\ 0,693 & = \lambda t\frac{1}{2} \\ t\frac{1}{2} & = \frac{0,693}{ \lambda } \end{align} $
Artinya waktu paruh bisa dihitung dengan rumus : $ t\frac{1}{2} = \frac{0,693}{ \lambda } $

       Bila jumlah zat radioaktif mulamula = $N_0$ dan waktu paruh = $t\frac{1}{2}$ , maka setelah waktu paruh pertama jumlah zat radioaktif tinggal $\frac{1}{2}N_0 \, $ dan setelah waktu paruh kedua tinggal $\frac{1}{4}N_0$. Setelah zat radioaktif meluruh selama waktu $t$, maka zat radioaktif yang tinggal ($N$), dapat dirumuskan dengan:

Contoh soal :
Suatu zat radioaktif X sebanyak 12,8 gram dan memiliki waktu paruh 2 tahun. Berapa gram zat radioaktif X yang tersisa setelah 6 tahun?
Jawab:
Diketahui: $N_0 = 12,8$ gram, $t\frac{1}{2} = 2 $ tahun, $t = 6$ tahun
Ditanyakan: $N = ... ?$
$ \begin{align} N & = \left( \frac{1}{2} \right)^\frac{t}{t\frac{1}{2}} N_0 \\ & = \left( \frac{1}{2} \right)^\frac{6}{2} \times 12,8 \\ & = \left( \frac{1}{2} \right)^3 \times 12,8 \\ & = \frac{1}{8} \times 12,8 \\ & = 1,6 \end{align} $
Jadi, zat radioaktif X yang tersisa setelah 6 tahun adalah sebesar 1,6 gram.

       Demikian pembahasan materi Kecepatan Peluruhan dan Waktu Paruh dan contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Reaksi pada Inti atau reaksi nuklir.

Deret Keradioaktifan

         Blog KoKim - Deret keradioaktifan merupakan kelompok unsur yang terbentuk dari satu nuklida radioaktif yang berturut-turut memancarkan partikel alfa atau partikel beta. Pada setiap pancaran radiasi terbentuk atom dari unsur yang berlainan. Deret ini dimulai dari unsur induk yang meluruh terus menerus membentuk atom baru sehingga akhirnya membentuk atom yang tidak radioaktif.

         Ada tiga deret keradioaktifan alam yaitu deret thorium, deret uranium, dan deret aktinium. Deret thorium dan deret uranium diberi nama sesuai dengan nama anggota yang mempunyai waktu paro terpanjang yaitu berturut-turut $1,39 \times 10^{10}$ dan $4,51 \times 10^9$ tahun. Deret aktinium dimulai dari unsur uranium (U-235) dengan waktu paruh $7,1 \times 10^8$ tahun. Deret keradioaktifan yang keempat adalah deret keradioaktifan buatan yang disebut deret neptunium. Unsur induk deret neptunium adalah neptunium dengan waktu paruh $2,20 \times 10^6$ tahun. Perhatikan tabel berikut:

Contoh: Deret Uranium

Perhatikan juga tabel deret Uranium berikut ini:

       Demikian pembahasan materi Deret Keradioaktifan dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Kecepatan Peluruhan dan Waktu Paruh.

Sifat Fisika dan Kimia Unsur Radioaktif

         Blog KoKim - Kita lanjutkan pembahasan yang berkaitan dengan unsur-unsur radioaktif yaitu pembahasan materi Sifat Fisika dan Kimia Unsur Radioaktif. Kita bagi menjadi dua bagian dalam pembahasannya yaitu sifat fisika unsur radioaktif dan kedua adalah sifat kimia unsur radioaktif.

Sifat Fisika Unsur Radioaktif
       Inti atom terdiri atas neutron. Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan neutron. Selisih antara massa inti yang sebenarnya dan jumlah massa proton dan neutron penyusunnya disebut defek massa.

Contoh:
Massa sebuah atom $_2^4$He yang ditentukan dengan spektrograf massa adalah 4,002603 sma. Massa proton 1,007277 sma, massa elektron 0,0005486 sma, dan massa netron 1,008665 sma.
Massa atom ($_2^4$He terhitung adalah:
= (2 $\times$ 0,0005486 sma) + (2 $\times$ 1,007277 sma) + (2 $\times$ 1,008665 sma)
= 4,032981 sma
Defek massa = 4,032981 sma - 4,002603 sma = 0,030378 sma

       Defek massa ini merupakan ukuran energi pengikat neutron dan proton. Energi pengikat inti merupakan energi yang diperlukan untuk menguraikan inti (energi yang dilepaskan jika inti terbentuk). Energi pengikat inti dapat dihitungm dengan mengalikan defek massa dalam satuan massa atom per nukleon dengan faktor konversi massa energi yang besarnya 932 MeV/sma.

Contoh:
Atom $_{26}^{56}$Fe mengandung 26 proton, 30 neutron, dan 26 elektron. Massa dari partikel-partikel ini adalah:
$p$ = 1,007277 sma
$n$ = 1,008665 sma
$e$ = 0,0005486 sma

Massa $_{26}^{56}$Fe menurut perhitungan adalah:
= (26 $\times$ 1,007277 sma) + (30 $\times$ 1,008665 sma) + (26 $\times$ 0,0005486 sma)
= 56,4634 sma
Massa $_{26}^{56}$Fe menurut pengamatan adalah 55,9349 sma.
Defek massa = 56,4634 sma - 55,9349 sma= 0,5285 sma

Energi pengikat inti $_{26}^{56}$Fe adalah:
= 0,5285 $\times$ 932 = 492,56 MeV/sma

Energi pengikat inti $_{26}^{56}$Fe per nukleon adalah:
=492,5656 = 8,796 MeV/nukleon
Jadi, energi pengikat inti $_{26}^{56}$Fe adalah 8,796 MeV/nukleon.

Jika energi pengikat inti per nukleon disalurkan terhadap bilangan massa (A) akan diperoleh grafik seperti terlihat pada grafik berikut:
Energi ikatan pernukleon terbesar untuk inti-inti dengan nomor massa sekitar 60 (besi dan nikel). Ini dapat dilihat pada grafik di atas bahwa puncak kurva mendekati $_{26}^{56}$Fe (besi). Hal ini terkait dengan kestabilan yang besar dari inti-inti unsur-unsur tersebut.

Sifat Kimia Unsur Radioaktif
1). Mengalami Peluruhan Radioaktif
Unsur-unsur radioaktif dapat mengalami berbagai peluruhan yaitu, sebagai berikut.
a). Peluruhan alfa
Peluruhan alfa atau radiasi alfa terdiri dari pancaran inti atom helium yang disebut partikel alfa dinyatakan dengan $_2^4$He . Setelah terpancar di udara, partikel alfa bertabrakan dengan molekul udara yang netral. Partikel alfa tidak dapat menembus kulit manusia, tetapi dapat merusak kulit.
Contoh:
$ \begin{align} _{\, \, 84}^{210}Po \rightarrow \, \, _{\, \, 82}^{206}Pb + _2^4He \end{align} $

b). Peluruhan beta
Pada peluruhan ini, neutron berubah menjadi proton. Pada proses ini tidak terjadi perubahan jumlah nukleon. Ada tiga macam peluruhan beta.
(i). Peluruhan negatron
Di sini terjadi perubahan neutron menjadi proton dengan memancarkan elektron negatif atau negatron.
Contoh:
$\begin{align} _0^1n \, & \rightarrow \, \, _1^1H + _{-1}^{\, \, \, 0}\beta \\ _{19}^{40}K \, & \rightarrow \, \, _{20}^{40}Ca + _{-1}^{\, \, \, 0}\beta \\ _1^3H \, & \rightarrow \, \, _2^3He + _{-1}^{\, \, \, 0}\beta \end{align} $
(ii). Peluruhan positron
Contoh :
$\begin{align} _{21}^{44}Sc \, & \rightarrow \, \, _{20}^{44}Ca + _{1}^{0}\beta \\ _{27}^{54}Co \, & \rightarrow \, \, _{26}^{54}Fe + _{1}^{0}\beta \end{align} $
(iii). Penangkapan elektron.
Proses ini jarang terjadi pada isotop alam, tetapi terjadi pada radionuklida buatan.
Contoh:
$\begin{align} _{22}^{44}Ti + \, _{-1}^{\, \, \, 0}e \, & \rightarrow \, \, _{21}^{44}Sc \\ _{23}^{50}V + \, _{-1}^{\, \, \, 0}e \, & \rightarrow \, \, _{22}^{50}Ti \end{align} $

c). Peluruhan gamma
$\begin{align} _{27}^{60}Co \, & \rightarrow \, \, _{27}^{60}Co + _{0}^{0}\gamma \end{align} $
Proses ini seringkali disebut transisi isomer. Pada peluruhan sinar gamma tidak dihasilkan unsur baru karena sinar gamma merupakan energi foton yang tidak bermassa dan tidak bermuatan.

2). Pembelahan Spontan
Proses ini hanya terjadi pada nuklida-nuklida yang nomor atomnya besar dan membelah secara spontan menjadi dua nuklida yang massanya berbeda.
$ \begin{align} _{\, \, 98}^{254}Cf \rightarrow \, \, _{\, \, 42}^{108}Mo + \, _{\, \, 56}^{142}Mo + \, 4 _0^1n \end{align} $

3). Mengalami Transmutasi Inti
Pada tahun 1919, Rutherford berhasil menembak gas nitrogen dengan partikel alfa dan menghasilkan hidrogen dan oksigen.
$ \begin{align} _{\, \, 7}^{14}N + \, _2^4He \rightarrow \, \, _{\, \, 8}^{17}O + \, _1^1H \end{align} $
Reaksi ini merupakan transmutasi buatan pertama yaitu perubahan suatu unsur menjadi unsur lain. Pada tahun 1934, Irene Joliot Curie, putri Marie Curie, berhasil membuat atom fosfor yang bersifat radioaktif dengan menembakkan aluminium dengan sinar alfa yang berasal dari polonium.
$ \begin{align} _{13}^{27}Al + \, _2^4He \rightarrow \, \, _{15}^{30}P + \, _0^1n \end{align} $

Sehingga sifat-sifat unsur radioaktif dapat disimpulkan:
1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
2. Dapat mengionkan gas yang disinari.
3. Dapat menghitamkan pelat film.
4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar $\alpha, \, \beta$, dan $\gamma$.

       Demikian pembahasan materi Sifat Fisika dan Kimia Unsur Radioaktif dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Deret Keradioaktifan.

Sifat-sifat Sinar Radioaktif

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Sifat-sifat Sinar Radioaktif. Adapun sifat-sifat dari sinar alfa ($\alpha$), beta ($\beta$), dan gamma ($\gamma$) adalah sebagai berikut.

1. Sinar Alfa ($\alpha$)
       Radiasi ini terdiri dari seberkas sinar partikel alfa. Radiasi alfa terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan positif dengan muatan +2 dan massa atomnya 4. Partikel ini dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti atom helium ($_2^4$He). Sewaktu menembus zat, sinar $\alpha$ menghasilkan sejumlah besar ion. Oleh karena bermuatan positif partikel $\alpha$ dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik. Partikel $\alpha$ memiliki daya tembus yang rendah. Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 - 20.000 mil per detik, atau 1 - 10 persen kecepatan cahaya. Produksi partikela oleh inti radioaktif dapat digambarkan oleh suatu persamaan inti, dengan reaksi seperti berikut.
$ \begin{align} _{\, \, 92}^{238}U \rightarrow \, \, _{\, \, 90}^{234}Th + _2^4He \end{align} $

2. Sinar Beta ($\beta$)
       Berkas sinar $\beta$ terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan negatif dan partikel $\beta$ identik dengan electron ($_{-1}^{\, \, \, 0}$e). Sinar beta mempunyai daya tembus yang lebih besar tetapi daya pengionnya lebih kecil dibandingkan sinar $\alpha$ . Berkas ini dapat menembus kertas aluminium setebal 2 hingga 3 mm.

       Partikel beta juga dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet , tetapi arahnya berlawanan dari partikel alfa. Selain itu partikel $\beta$ mengalami pembelokan yang lebih besar dibandingkan partikel $\alpha$ dalam medan listrik maupun dalam medan magnet. Hal itu terjadi karena partikel $\beta$ mempunyai massa yang jauh lebih ringan dibandingkan partikel $\alpha$ . Produksi partikel $\beta$ oleh inti radioaktif dapat digambarkan oleh suatu persamaan inti dengan reaksi seperti berikut:
$ \begin{align} _{\, \, 90}^{234}Th \rightarrow \, \, _{\, \, 91}^{234}Pa + _{-1}^{\, \, \, 0}e \end{align} $

3. Sinar Gamma ($\gamma$)
       Beberapa proses peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel $\alpha$ atau $\beta$ menyebabkan inti berada dalam keadaan energetik, sehingga inti selanjutnya kehilangan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik yaitu sinar gamma ($\gamma$). Sinar $\gamma$ mempunyai daya tembus besar dan berkas sinar ini tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet. Sinar $\gamma$ mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek. Perhatikan gambar berikut ini:
Gambar: daya tembus sinar radioaktif

Gambar: Sinar radioaktif diuraikan oleh medan magnet

Jadi, dapat disimpulkan bahwa:
*). berdasarkan daya tembusnya: $\alpha < \beta < \gamma $ , dan
*). sinar $\alpha$ bermuatan positif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif, sedangkan sinar $\beta$ bermuatan negatif sehingga dibelokkan ke kutub positif, serta sinar $\gamma$ tidak dibelokkan oleh medan magnet karena tidak bermuatan.

Selain ketiga sinar di atas, juga terdapat partikel dasar unsur radioaktif. Perhatikan tabel berikut ini:

       Demikian pembahasan materi Sifat-sifat Sinar Radioaktif dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Sifat Fisika dan Kimia Unsur Radioaktif.

Penemuan Unsur Radioaktif

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas tentang Penemuan Unsur Radioaktif . Sebelum belajar tentang radioaktif, masih ingatkah kalian tentang penyusun suatu atom? Atom tersusun dari elektron yang mengelilingi inti atom. Proton dan neutron menjadi partikel penyusun inti atom, yang dikenal dengan sebutan nukleon.

       Atom dari suatu unsur memiliki jumlah proton yang sama. Atom yang memiliki jumlah proton sama tetapi memiliki jumlah neutron berbeda disebut isotop. Isotop-isotop unsur memiliki sifat kimia yang sama. Perbedaannya terletak pada sifat fisik berkaitan dengan massa atomnya.

       Sering kita temui unsur dengan jumlah proton berbeda tetapi memiliki jumlah neutron berbeda. Unsur-unsur demikian disebut isobar, seperti $_{ \, \,8}^{16}$O dan $_{\, \, 7}^{16}$N . Selanjutnya apa yang dimaksud dengan unsur radioaktif? Bagaimana unsur radioaktif ditemukan? Simaklah baik-baik uraian berikut.

       Pada tahun 1895 W.C. Rontgen melakukan percobaan dengan sinar katode. Ia menemukan bahwa tabung sinar katode menghasilkan suatu radiasi berdaya tembus besar yang dapat menghitamkan film foto. Selanjutnya sinar itu diberi nama sinar X. Sinar X tidak mengandung elektron, tetapi merupakan gelombang elektromagnetik. Sinar X tidak dibelokkan oleh bidang magnet, serta memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada panjang gelombang cahaya.

       Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen tersebut, maka Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidiki sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala keradioaktifan. Pada penelitiannya ia menemukan bahwa garam-garam uranium dapat merusak film foto meskipun ditutup rapat dengan kertas hitam. Menurut Becquerel, hal ini karena garam-garam uranium tersebut dapat memancarkan suatu sinar dengan spontan. Peristiwa ini dinamakan radioaktivitas spontan.

       Marie Curie merasa tertarik dengan temuan Becquerel, selanjutnya dengan bantuan suaminya Piere Curie berhasil memisahkan sejumlah kecil unsur baru dari beberapa ton bijih uranium. Unsur tersebut diberi nama radium. Pasangan Currie melanjutkan penelitiannya dan menemukan bahwa unsur baru yang ditemukannya tersebut telah terurai menjadi unsur-unsur lain dengan melepaskan energi yang kuat yang disebut radioaktif.

       Percobaan selanjutnya dilakukan oleh Rutherford. Ia berhasil menemukan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh zat radioaktif terdiri atas tiga jenis sinar yang berbeda kemampuan daya tembusnya. Ia hanya berhasil menemukan dua sinar, yaitu sinar $\alpha$ (alfa) dan $\beta$ (beta), sedang sinar ketiga ditemukan oleh Villard pada tahun 1900. Sinar ketiga tersebut adalah sinar $\gamma$ (gamma) yang ditemukan pada pelat film yang ditempatkan berhadapan dengan radiasi radioaktif.

       Ilmuwan Inggris, Ernest Rutherford menjelaskan bahwa inti atom yang tidak stabil (radionuklida) mengalami peluruhan radioaktif. Partikel-partikel kecil dengan kecepatan tinggi dan sinar-sinar menyebar dari inti atom ke segala arah. Para ahli kimia memisahkan sinar-sinar tersebut ke dalam aliran yang berbeda dengan menggunakan medan magnet. Dan ternyata ditemukan tiga tipe radiasi nuklir yang berbeda yaitu sinar alfa, beta, dan gamma. Semua radionuklida secara alami memancarkan salah satu atau lebih dari ketiga jenis radiasi tersebut.

Berdasarkan proses pembentukannya di alam, radionuklida dapat dikelompokkan menjadi:
1. Radionuklida alam primer
       Nuklida ini terbentuk secara alamiah, bersifat radioaktif, dan mempunyai waktu paruh yang panjang sehingga sampai sekarang masih ditemukan.

2. Radionuklida alam sekunder
       Nuklida radioaktif ini terbentuk secara alamiah dari hasil peluruhan radionuklida alam primer.

3. Radionuklida alam terinduksi
       Radionuklida ini secara terus-menerus terbentuk di alam. Meskipun mempunyai waktu paruh yang relatif pendek, nuklida ini selalu ditemukan di alam dengan kelimpahan tertentu.

4. Radionuklida buatan
       Radionuklida ini merupakan hasil transmutasi inti di laboratorium melalui reaksi inti.

       Demikian pembahasan materi Penemuan Unsur Radioaktif. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Sifat-sifat Sinar Radioaktif.

Unsur-unsur Radioaktif

         Blog KoKim - Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, unsur radioaktif semakin banyak dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan manusia. Penemuan bibit unggul, terapi kanker, PLTN dan berbagai penelitian telah banyak memanfaatkan unsur radioaktif baik sebagai sumber radiasi maupun sebagai perunut. Reaksi inti dari unsur-unsur radioaktif dapat menghasilkan energi yang sangat dahsyat yang dapat dikendalikan dalam reaktor atom. Reaksi inti radioaktif yang tidak terkendali dapat menimbulkan bahaya dan kerusakan di muka bumi serta mengancam kehidupan.

         Pada akhir perang dunia kedua, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hirosima dan Nagasaki yang menyebabkan ratusan ribu penduduk meninggal seketika, dua kota di Jepang tersebut hancur oleh panas yang mencapai 3000 $^\circ$C. Dewasa ini banyak negara-negara yang memiliki instalasi nuklir dan membuat senjata nuklir yang mencemaskan umat manusia. Akan tetapi kemajuan di bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) khususnya nuklir yang disertai IMTAQ (Iman dan Taqwa) akan memanfaatkan energi nuklir untuk kesejahteraan umat manusia.
Sumber: Microsoft Student,2006

         Reaktor nuklir digunakan untuk mengendalikan reaksi nuklir. Tenaga nuklir dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Reaksi nuklir merupakan reaksi dari unsur radioaktif. Dan tahukah teman-teman, bagaimana para arkeolog memperkirakan usia tulang belulang organisme yang pernah hidup? Para arkeolog menggunakan teknik penanggalan radioaktif karbon 14 untuk memperkirakan usia sisa tulang-tulang organisme yang pernah hidup.Apakah unsur radioaktif itu? Bagaimana sifat-sifat unsur radioaktif? Dan apa saja kegunaannya?

         Pada artikel kali ini akan membahas mengenai unsur radioaktif secara lengkap yang akan kita bagi-bagi lagi menjadi beberapa submateri. Berikut sub materi berkaitan dengan materi unsur-unsur radioaktif yaitu :
*). Penemuan Unsur Radioaktif
*). Sifat-sifat Sinar Radioaktif
*). Sifat Fisika dan Kimia Unsur Radioaktif
*). Deret Keradioaktifan
*). Kecepatan Peluruhan dan Waktu Paruh
*). Reaksi pada Inti atau reaksi nuklir
*). Pita Kestabilan
*). Kegunaan Unsur Radioaktif
*). Bahaya Unsur Radioaktif
*). Pengaruh Radiasi terhadap Makhluk Hidup.

       Demikian pembahasan materi Unsur-unsur Radioaktif secara umum. Silahkan teman-teman ikuti link pembahasan submateri unsur-unsur radioaktif di atas. Semoga bermanfaat. Terima kasih.