1). Polimer Adisi
Perhatikan reaksi polimerisasi adisi berikut:
Monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal. Jadi polimer adisi adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomer-monomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H$_2$O atau NH$_3$.
Contoh lain dari polimer adisi adalah permen karet yang dibentuk dari monomer vinil asetat. Pada reaksi polimerisasi adisi, umumnya melibatkan reaksi rantai. Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
i). Tahap inisiasi : yaitu tahap pembentukan pusat-pusat aktif.
ii). Tahap propagasi : yaitu tahap pembentukan rantai melalui adisi monomer secara kontinu.
iii). Tahap terminasi : yaitu tahap deaktivasi pusat aktif.
Perhatikan mekanisme polimerisasi adisi pada pembentukan polietilena berikut.
a). Inisiasi
Pada langkah inisiasi, inisiator biasanya mengadisi karbon yang paling kurang tersubstitusi dari monomer yaitu gugus CH$_2$.
b). Propagasi
Pada tahap propagasi rantai dapat terjadi dengan cara yang sama seperti inisiasi, sehingga unit monomer terhubung secara kepala ke ekor dengan subtituen pada atom karbon yang berseling. Propagasi rantai dapat berlanjut dari beberapa ratus sampai beberapa ribu monomer terhubung. Di mana pada tahap ini dipengaruhi faktor yang sama yaitu suhu, tekanan, pelarut, dan konsentrasi monomer.
c). Tahap terminasi (penamatan)
Pada tahap terminasi terjadi dua reaksi penamatan rantai yang umum yaitu penggandengan radikal dan disproporsional radikal dengan reaksi seperti berikut.
Adapun pada disporporsional adalah sebagai berikut.
Pada reaksi terminasi, radikal dimusnahkan dan tidak ada radikal baru yang muncul.
2). Polimer Kondensasi
Pada polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H$_2$O, NH$_3$, atau HCl. Pada reaksi kondensasi ini, monomermonomer bereaksi secara eliminasi untuk membentuk rantai. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional.
Pada polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung dengan gugus -OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air. Contoh reaksi polimerisasi kondensasi adalah pembuatan nilon dari monomer yang berbeda yaitu 1,6-diaminoheksana dan asam adipat. Perhatikan reaksi berikut:
Nilon diberi nama menurut jumlah atom karbon pada setiap unit monomer. Oleh karena terdapat enam atom karbon di setiap monomer, maka jenis nilon ini disebut nilon 66.
Contoh lain polimerisasi kondensasi adalah dacron, yang digunakan sebagai pakaian dan karpet; pendukung pada tape-audio dan video tape; dan kantong plastik. Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi seperti gugus -OH; -COOH; dan NH$_3$.
Demikian pembahasan materi Polimer Sintetis Berdasarkan Reaksi Pembentukannya dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan jenis polimer sintetis lainnya yaitu berdasarkan Jenis Monomernya dan Sifat Termalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.