Blog KoKim - Setelah mempelajari "
titrasi asam basa", kita lanjutkan lagi pembahasan materi
Kurva titrasi asam basa. Untuk menyatakan perubahan
pH larutan pada saat titrasi digunakan grafik yang disebut
kurva titrasi. Kurva titrasi memudahkan
kita dalam menentukan titik ekuivalen. Jenis asam dan basa yang digunakan akan menentukan bentuk
kurva titrasi. Berikut ini akan dibahas
empat jenis
kurva titrasi, yaitu:
1. Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat
2. Kurva titrasi basa kuat oleh asam kuat
3. Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat
4. Kurva titrasi basa lemah oleh asam kuat.
1. Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat
Titrasi asam basa merupakan reaksi penetralan. Sebagai contoh, 25 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan
larutan NaOH 0,1 M. Perhatikan kurva titrasi volume NaOH terhadap pH di bawah ini:
Pada grafik, diperlihatkan ciri penting dari
kurva titrasi NaOH - HCl bahwa pH berubah secara lambat sampai
dekat titik ekuivalen. Penambahan NaOH menyebabkan harga pH naik sedikit demi sedikit. Namun, pada titik ekuivalen, pH meningkat sangat tajam kira-kira 6
unit (dari pH 4 sampai pH 10) hanya dengan penambahan 0,1 mL (
± 2 tetes). Setelah titik ekuivalen, pH berubah amat lambat jika ditambah NaOH.
Indikator-indikator yang perubahan warnanya berada dalam bagian terjal kurva titrasi ini, yaitu indikator yang mempunyai trayek pH antara 4 sampai
10 cocok digunakan untuk titrasi tersebut. Indikator yang dapat digunakan pada titrasi ini adalah metil merah, brom timol biru, dan fenolftalein.
Untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat, besarnya pH saat titik ekuivalen adalah 7. Pada pH ini asam kuat tepat habis bereaksi dengan basa kuat, sehingga
larutan yang terbentuk adalah garam air yang bersifat netral.
2. Kurva titrasi basa kuat oleh asam kuat
Contoh titrasi ini adalah 40 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M.
Kurva titrasinya
digambarkan sebagai berikut:
Seperti pada titrasi asam kuat oleh basa kuat, titik ekuivalen titrasi ini pada saat penambahan HCl sebanyak 40 mL
dan pH = 7. Ketiga indikator asam basa yang tertulis (fenolftalein, bromotimol biru, dan metil merah) bisa digunakan sebagai indikator dalam titrasi ini.
3. Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat
Penetralan asam lemah oleh basa kuat agak berbeda dengan penetralan asam kuat oleh basa kuat. Contohnya, 25 mL
CH
3COOH 0,1 M dititrasi oleh NaOH 0,1 M. Mula-mula sebagian besar asam lemah dalam larutan berbentuk molekul tak mengion CH
3COOH, bukan H
+
dan CH
3COO
−. Dengan basa kuat, proton dialihkan langsung dari molekul CH
3COOH yang tak mengion ke OH
−. Untuk penetralan CH
3COOH oleh NaOH,
persamaan ion bersihnya sebagai berikut: (James E. Brady, 1990).
CH3COOH(aq)+OH−(aq)→H2O(l)+CH3COO−(aq)
Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat dapat ditunjukkan pada gambar berikut:
Sifat penting yang perlu diingat pada titrasi asam lemah oleh basa kuat adalah:
a. pH awal lebih tinggi daripada kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat (karena asam lemah hanya mengion sebagian).
b. Terdapat peningkatan pH yang agak tajam pada awal titrasi. Ion asetat yang dihasilkan dalam reaksi penetralan bertindak sebagai ion senama dan
menekan pengionan asam asetat.
c. Sebelum titik ekuivalen tercapai, perubahan pH terjadi secara bertahap. Larutan yang digambarkan dalam bagian kurva ini mengandung CH
3COOH dan
CH
3COO
− yang cukup banyak. Larutan ini disebut larutan penyangga.
d. pH pada titik di mana asam lemah setengah dinetralkan ialah pH = pKa. Pada setengah penetralan,
[CH3COOH]=[CH3COO−].
e. pH pada titik ekuivalen lebih besar dari 7, yaitu
± 8,9, sebagai akibat hidrolisis oleh CH
3COO
−.
f. Setelah titik ekuivalen, kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat identik dengan kurva asam kuat oleh basa kuat. Pada keadaan ini, pH ditentukan oleh
konsentrasi OH
− bebas.
g. Bagian terjal dari kurva titrasi pada titik ekuivalen dalam selang pH yang sempit (dari sekitar 7 sampai 10).
h. Pemilihan indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat lebih terbatas, yaitu indikator yang mempunyai trayek pH antara 7 sampai 10.
Indikator yang dipakai adalah fenolftalein.
4. Kurva titrasi basa lemah oleh asam kuat
Perubahan pH pada reaksi penetralan basa lemah oleh asam kuat, dalam hal ini 50 mL NH
3 0,1 M dititrasi dengan
HCl 0,1 M, dapat ditunjukkan pada kurva di bawah ini.
Dari kurva tersebut, terlihat bahwa titik ekuivalen terjadi pada pH lebih kecil 7. Hal ini disebabkan garam yang
terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat asam (pH < 7). Adapun indikator asam basa yang bisa digunakan sebagai indikator titrasi adalah metil
merah dan bromotimol biru.
Demikian pembahasan materi
Kurva Titrasi Asam Basa dan contoh-contohnya.
Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan
pH larutan dan
Asam Basa.
Artikel Terkait
Teori Asam Basa Arhenius Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Teori Asam Basa Arhenius.
Konsep asam dan basa sudah dikenal sejak abad 18-an. Untuk pertama ... selengkapnya
Teori Asam Basa Secara Umum Blog KoKim - Kita sering menemukan rasa asam atau pahit dalam pemenuhan kebutuhan seharihari,
misal buah-buahan dan air sabun. Ketika kita makan bua ... selengkapnya
Derajat Dissosiasi Asam Basa Blog KoKim - Kita lanjutkan pembahasan asam basa yaitu tentang
Derajat Dissosiasi (α) Asam Basa. Dalam larutan elektrolit kuat, zat-zat elekt ... selengkapnya
Teori Asam Basa Bronsted-Lowry Blog KoKim - Teori asam-basa Arrhenius menyatakan bahwa senyawa HCl bersifat asam karena dalam
larutannya menghasilkan ion H+, sedangkan NaOH ber ... selengkapnya
Indikator Asam Basa Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Indikator Asam Basa.
Jika kita ingin mengetahui apakah suatu senyawa bersifat asam, basa ata ... selengkapnya
Konsep pH Larutan Blog KoKim - Pada artikel ini kita membahas materi konsep pH larutan.
Kita terkadang menemukan zat yang rasanya sangat asam dan sedikit asam, atau m ... selengkapnya
Tetapan Kesetimbangan Air Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Tetapan Kesetimbangan Air (Kw).
Air murni hampir tidak menghantarkan arus listrik. Hanya ... selengkapnya
Teori Asam Basa Lewis Blog KoKim - Pada umumnya definisi asam-basa mengikuti apa yang dinyatakan oleh Arrhenius atau
Bronsted-Lowry, tapi dengan adanya struktur yang diaj ... selengkapnya
Hubungan Konsentrasi Basa dengan pH Larutan Blog KoKim - Setelah membahas artikel "Hubungan Konsentrasi Asam dengan pH Larutan", kita lanjutkan
dengan pembahasan materi Hubungan Konsentrasi Ba ... selengkapnya
Titrasi Asam Basa Blog KoKim - Titrasi asam basa merupakan analisis kuantitatif untuk menentukan molaritas
larutan asam atau basa. Zat yang akan ditentukan molaritasn ... selengkapnya
Hubungan Konsentrasi Asam dengan pH Larutan Blog KoKim - Setelah mempelajari materi "konsep pH larutan", kita lanjutkan dengan pembahasan materi Hubungan Konsentrasi Asam dengan pH Larutan. Lar ... selengkapnya
Kekuatan Asam dan Basa Blog KoKim - Materi berikut ini yang akan kita bahas adalah tentang Kekuatan Asam dan Basa.
Sebagaimana larutan elektrolit yang dibedakan atas elekt ... selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.