Tiga tahun kemudian Arrhenius menyatakan bahwa asam adalah molekul netral yang mengionisasi ketika larut dalam air dan memberikan ion H$^+$ dan ion negatif. Menurut teorinya, hidrogen klorida adalah asam karena dapat mengionisasi ketika larut dalam air dan memberikan ion hidrogen (H$^+$) dan klorida (Cl$^-$) seperti yang terlihat di bawah ini.
Asam Arrhenius mencakup senyawa seperti HCl, HCN dan H$_2$SO$_4$. Arrhenius juga berpendapat bahwa basa adalah senyawa yang mengionisasi dalam air untuk memberikan ion OH$^-$ dan ion positif. NaOH adalah basa menurut Arrhenius karena dapat memisahkan diri dalam air untuk memberikan ion hidroksida (OH$^-$) dan natrium (Na$^+$).
Teori ini menjelaskan kenapa asam memiliki sifat yang serupa. Sifat yang khas dari asam dihasilkan dari keberadaan ion H$^+$. Ini juga menjelaskan kenapa asam menetralkan basa dan sebaliknya. Asam memberikan ion H$^+$, basa memberikan ion OH$^-$, sehingga ion tersebut membentuk air.
$ H^+(aq) + OH^-(aq) \rightarrow H_2O (l) $.
Arrhenius berpendapat bahwa dalam air, larutan asam dan basa akan mengalami penguraian menjadi ion-ionnya. Asam merupakan zat yang di dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H$^+$). Sedangkan basa merupakan zat yang di dalam air dapat melepaskan ion hidroksida (OH$^-$).
Teori Arrhenius memiliki beberapa kekurangan.
*). hanya dapat diaplikasikan dalam reaksi yang terjadi dalam air
*). tidak menjelaskan mengapa beberapa senyawa, yang mengandung hidrogen dengan bilangan oksidasi +1(seperti HCl) larut dalam air untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH$_4$ tidak.
*). tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki OH$^-$, seperti Na$_2$CO$_3$ memiliki karakteristik seperti basa.
Demikian pembahasan materi Teori Asam Basa Arhenius. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Teori Asam Basa Bronsted-Lowry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.