Blog KoKim -
Senyawa haloalkana merupakan salah satu senyawa turunan alkana.
Haloalkana
mempunyai rumus struktur yang sama dengan alkana, hanya satu atau lebih atom H-nya diganti oleh atom halogen (X = F, Cl, Br, I). perhatikan ikatan
berikut:
$ \begin{array}{ccc}
\text{R - H} & & \text{R - X} \\
\text{Alkana} & & \text{haloalkana }
\end{array} $
Berikut akan dibahas tentang
tatanama senyawa haloalkana,
pembuatan senyawa haloalkana,
sifat-sifat haloalkana, dan senyawa haloalkana dalam kehidupan sehari-hari.
Tatanama senyawa haloalkana
Aturan penamaan senyawa haloalkana hampir sama dengan
senyawa alkana, hanya saja ada unsur golongan halogen
yang menggantikan satu gugus hidrogen. Berikut ini aturan penamaan haloalkana.
1. Periksa jenis ikatannya. Jika memiliki ikatan tunggal dan mengandung salah satu atom halogen, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa haloalkana.
2. Tentukan rantai induk dan atom halogennya.
3. Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga atom halogen terikat pada atom C yang paling kecil.
4. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai lurus.
5. Atom halogen diberi nama sesuai dengan jenis atomnya.
6. Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (-), nama atom halogen yang menyambung dengan nama rantai lurus.
Untuk memudahkan, pahamilah beberapa contoh berikut ini:
Haloalkana merupakan nama IUPAC, sedangkan untuk nama trivialnya (nama lazim) dari monohaloalkana adalah
alkil halida.
Perhatikan contoh berikut ini:
Pembuatan senyawa haloalkana
Pembuatan haloalkana dapat menggunakan dua jenis reaksi, yaitu:
a. Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian satu atom atau gugus atom dalam suatu molekul oleh sebuah atom lain.
Misalnya pada temperatur tinggi atau dengan adanya cahaya ultraviolet, satu atom hidrogen atau lebih dalam suatu molekul alkana dapat digantikan oleh
atom klor dan brom.
Contoh:
$ \begin{array}{cccc}
CH_3 - CH_3 & + Cl_2 \rightarrow & CH_3 - CH_2 - Cl & \\
\text{Etana } & & \text{kloroetana} & \text{(etilklorida)}
\end{array} $
Etil klorida cair dengan titik didih 12 $^\circ$C seringkali digunakan sebagai zat pemati rasa lokal, cairan ini menyerap kalor untuk penguapannya
dan menguap sedemikian cepat sehingga membekukan jaringan dan karena menyebabkan hilangnya sebagian perasaan (sakit). Seringkali disemprotkan pada
permukaan tubuh seorang pemain baseball yang kena bola karena kesalahan lempar (Keenan, dkk, 1999: 377).
b. Reaksi Adisi (reaksi penjenuhan)
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan ikatan rangkap suatu molekul (alkena atau alkuna) menjadi ikatan tunggal.
Contoh:
$ CH_2 = CH_2 + Cl_2 \rightarrow CH_2Cl - CH_2Cl $
$CH_2 = CH - CH_3 + HBr \rightarrow CH_3 - CHBr - CH_3 $
(Ingat
aturan Markownikov!!!)
Sifat-sifat senyawa haloalkana
Sifat-sifat senyawa haloalkana dapat dipahami pada uraian berikut:
1) Mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari alkana asalnya.
2) Pada suhu rendah berwujud gas, pada suhu sedang dan suhu tinggi berwujud cair.
3) Sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik.
4) Atom halogen yang terikat mudah disubstitusikan oleh atom atau gugus lain.
Kegunaan Senyawa Haloalkana dalam kehidupan
Berikut ini beberapa senyawa halo alkana yang penting, yaitu:
1). Kloroform ( CHCl$_3$)
Pada suhu kamar berwujud cair, berbau, mudah terbakar dan tidak larut dalam air. Kloroform digunakan sebagai obat bius.
2). Iodoform (CHI$_3$)
Berupa zat padat berwarna kuning mempunyai efek melumpuhkan syaraf pernapasan. Iodoform digunakan untuk identifikasi etanol dalam suatu bahan dan sebagai
bahan antiseptik.
3). Karbontetraklorida (CCl$_4$)
Merupakan cairan tidak berwarna dan digunakan sebagai pelarut.
4). Freon (Cl$_2$F$_4$)
Freon adalah gas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Freon digunakan sebagai pendingin.
Demikian pembahasan materi
Senyawa Haloalkana atau Alkil Halida.
Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan
senyawa karbon yaitu
senyawa alkohol atau alkanol.